Artikel Kesehatan

Artikel Kesehatan (225)

Artikel Kesehatan, Artikel Sunat, Metode Sunat,  Sunat Konvensional, Sunat Laser, Sunat Cauter, Sunat Klamp, Sunat Stapler, Sunat Lem

 Sunat bayi menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bukan hanya sebagai bagian dari ritual agama, tetapi juga karena alasan kesehatan. Di samping itu, pelaksanaan sunat ketika anak masih berusia bayi memiliki risiko yang sangat minimal dan relatif lebih cepat sembuh dibandingkan sunat anak atau dewasa. 

Lalu, kapan Ayah Bunda harus melaksanakan sunat bayi? Menurut Integral Medical Center London, usia tepat bagi si kecil untuk melalui proses sunat adalah ketika berusia antara 7-14 hari. Pada usia tersebut, risiko pendarahan sangat kecil. Selain itu, luka sunat dapat cepat sembuh karena jaringan sel bayi dalam masa pertumbuhan. 

Bagi laki-laki beragama Islam, sunat bersifat wajib hukumnya. Bukan hanya untuk memenuhi kewajiban agama, sunat sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesehatan. Jika tidak menjalani sunat, ada risiko yang bisa dialami oleh laki-laki, bahkan bisa berdampak terhadap pasangannya kelak. 

Karena itu, anak yang berkebutuhan khusus juga perlu menjalani sunat. Namun, proses sunat bisa jadi lebih sulit bergantung pada kondisi anak yang bersangkutan. Supaya berjalan dengan lancar, sunat berkebutuhan khusus tentu membutuhkan perlakuan khusus pula. 

Anak yang bertubuh gemuk kerap “ditolak” oleh dokter saat akan melakukan sunat. Hal ini karena kondisi penis anak gemuk tidak sama dengan anak yang memiliki berat badan normal. Namun, apakah hal ini berarti anak gemuk tidak bisa atau tidak boleh disunat? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sunat gemuk, simak ulasan berikut ini. 

Sunat sering membuat anak merasa takut karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami. Padahal, sunat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan laki-laki. Supaya anak mau menjalani proses sunat, peran orang tua sangat penting. Orang tua perlu menggunakan metode yang kreatif sehingga proses sunat anak berlangsung lancar.

Salah satu cara yang paling mudah dan sederhana untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjaga kebersihan. Kebersihan mencakup berbagai hal, baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Untuk diri sendiri, kebersihan seluruh bagian tubuh adalah yang paling utama.

Dalam istilah medis, sunat disebut dengan istilah sirkumsisi, yaitu tindakan untuk membuang sebagian dari kulup penis. Tindakan bedah ini telah dilakukan sejak zaman dahulu. Selain menjadi kewajiban dalam agama Islam, sunat atau khitan memiliki manfaat bagi kesehatan laki-laki.

Sunat di rumah akan membuat anak lebih nyaman dan tenang menjalani proses sunat. Namun, apa saja yang perlu dipersiapkan oleh orang tua?

Sejak pandemi, aktivitas masyarakat sangat terbatas. Banyak orang yang memilih untuk melakukan pekerjaan dari rumah. Anak pun diarahkan untuk bersekolah secara online dari rumah. 

Sebagian orang tua memilih untuk menyunatkan anak saat masih bayi atau baru lahir. Tentu ada berbagai hal yang menjadi pertimbangan orang tua sehingga tidak menunggu anak tumbuh cukup besar. Sunat bayi baru lahir memang umum dilakukan dan manfaatnya sama dengan sunat anak. 

Lalu, mana yang lebih baik antara sunat bayi atau sunat anak? Apa saja faktor perbandingan yang dapat membantu orang tua untuk memutuskan tindakan yang tepat? Simak ulasannya berikut ini. 

Menjelaskan tentang sunat pada anak bisa jadi merupakan hal yang tidak mudah bagi orang tua. Terlebih lagi, anak terlebih dahulu telah membayangkan rasa sakit yang akan dialami selama proses itu. Orang tua harus pandai memberi pemahaman kepada anak supaya mau disunat tanpa merasa terpaksa atau takut.

Nah, agar proses sunat anak laki-laki dapat berjalan dengan lancar, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan, antara lain:

Di era modern, metode sunat makin beragam. Terobosan ini mampu meminimalisasi rasa sakit anak ketika sunat. Proses pemulihannya pun tergolong cepat sehingga anak bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Sebagai orang tua, tentu Ayah Bunda menginginkan yang terbaik untuk buah hati. Inilah alasan mengapa sangat penting mengetahui jenis metode khitan paling tepat agar anak merasa aman dan nyaman.

Seiring kemajuan teknologi dan ditemukannya berbagai metode sunat modern, Ayah Bunda punya banyak alternatif untuk menyunat anak, termasuk tempat sunat. Dahulu sunat biasa dilakukan di rumah sakit, tetapi sekarang dapat juga dilakukan di klinik sunat maupun sunat di rumah. 

Tentu saja masing-masing tempat sunat memiliki kelebihan yang bisa jadi bahan pertimbangan Ayah Bunda. Yuk, kita simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Ayah Bunda, pernahkah menemukan si kecil berulang kali menangis saat buang air kecil? Lalu, ujung kepala penis terlihat memerah dengan kulup melekat pada kepala penis?

Jika ya, bisa jadi itu indikasi fimosis. Kondisi demikian kerap dijumpai pada penis anak di bawah usia 3 tahun. Pasti sedih rasanya melihat anak tidak nyaman saat buang air kecil. Sebelum pergi ke dokter, mari simak dahulu penjelasan singkat tentang kondisi tersebut.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi