Artikel Kesehatan

Artikel Kesehatan (218)

Artikel Kesehatan, Artikel Sunat, Metode Sunat,  Sunat Konvensional, Sunat Laser, Sunat Cauter, Sunat Klamp, Sunat Stapler, Sunat Lem

Sebagian orang tua memilih untuk menyunatkan anak saat masih bayi atau baru lahir. Tentu ada berbagai hal yang menjadi pertimbangan orang tua sehingga tidak menunggu anak tumbuh cukup besar. Sunat bayi baru lahir memang umum dilakukan dan manfaatnya sama dengan sunat anak. 

Lalu, mana yang lebih baik antara sunat bayi atau sunat anak? Apa saja faktor perbandingan yang dapat membantu orang tua untuk memutuskan tindakan yang tepat? Simak ulasannya berikut ini. 

Menjelaskan tentang sunat pada anak bisa jadi merupakan hal yang tidak mudah bagi orang tua. Terlebih lagi, anak terlebih dahulu telah membayangkan rasa sakit yang akan dialami selama proses itu. Orang tua harus pandai memberi pemahaman kepada anak supaya mau disunat tanpa merasa terpaksa atau takut.

Nah, agar proses sunat anak laki-laki dapat berjalan dengan lancar, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan, antara lain:

Di era modern, metode sunat makin beragam. Terobosan ini mampu meminimalisasi rasa sakit anak ketika sunat. Proses pemulihannya pun tergolong cepat sehingga anak bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Sebagai orang tua, tentu Ayah Bunda menginginkan yang terbaik untuk buah hati. Inilah alasan mengapa sangat penting mengetahui jenis metode khitan paling tepat agar anak merasa aman dan nyaman.

Seiring kemajuan teknologi dan ditemukannya berbagai metode sunat modern, Ayah Bunda punya banyak alternatif untuk menyunat anak, termasuk tempat sunat. Dahulu sunat biasa dilakukan di rumah sakit, tetapi sekarang dapat juga dilakukan di klinik sunat maupun sunat di rumah. 

Tentu saja masing-masing tempat sunat memiliki kelebihan yang bisa jadi bahan pertimbangan Ayah Bunda. Yuk, kita simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Ayah Bunda, pernahkah menemukan si kecil berulang kali menangis saat buang air kecil? Lalu, ujung kepala penis terlihat memerah dengan kulup melekat pada kepala penis?

Jika ya, bisa jadi itu indikasi fimosis. Kondisi demikian kerap dijumpai pada penis anak di bawah usia 3 tahun. Pasti sedih rasanya melihat anak tidak nyaman saat buang air kecil. Sebelum pergi ke dokter, mari simak dahulu penjelasan singkat tentang kondisi tersebut.

Berkat kecanggihan teknologi medis masa kini, metode sunat tidak lagi sebatas bedah konvensional yang butuh waktu lama untuk pulih. Beberapa sunat modern menjanjikan pengalaman minim trauma bagi anak, seperti tidak sakit, proses tindakan cepat, hingga luka yang cepat kering.

Bagi anak laki-laki, sunat memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan alat kelamin. Tindakan bedah ringan dengan membuang sebagian kulit kelamin bisa mengurangi risiko infeksi saluran kemih, menjaga kebersihan alat kelamin, dan menurunkan risiko menderita kanker penis. 

Lazimnya sunat dijalani oleh anak berusia di bawah 12 tahun. Sunat memang wajib bagi umat muslim, tetapi sunat juga bermanfaat bagi kesehatan laki-laki secara umum. Salah satunya terkait kesehatan seksual pria dewasa. 

Namun, benarkah status sunat mempengaruhi fungsi seksual pria? Apakah sunat dewasa tetap memberikan manfaat bagi pria? Yuk, cek dahulu kebenarannya di sini. 

Perawatan setelah anak menjalani sunat adalah tahap yang sangat penting. Perawatan yang baik akan membuat pemulihan anak lebih cepat. Selain itu, risiko yang tidak diinginkan juga bisa dihindari. Jika luka sunat dirawat dengan rajin, anak bisa segera kembali beraktivitas.

Nah, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kondisi anak pasca sunat adalah makanan yang dikonsumsi. Makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang cukup akan mendukung proses penyembuhan luka sunat pada anak. Apa saja jenis makanan yang baik dikonsumsi setelah sunat? Yuk, simak ulasannya!

Sunat electric cauter atau sunat laser merupakan salah satu metode sunat yang bisa dipilih. Ini adalah tindakan medis memotong kulit pada ujung kepala penis dengan menggunakan alat khusus yaitu electric cauter

Ada yang mengatakan sunat electric cauter tidak disarankan karena dianggap tidak aman. Sejumlah berita menyebutkan tentang bahaya sunat electric cauter pada anak. Namun, apakah benarkah metode sunat ini sebaiknya tidak dilakukan?

Stigma sunat menakutkan berangsur-angsur hilang seiring pesatnya perkembangan metode khitan yang kian mutakhir. Beberapa teknik pun mulai dipraktikan sebagai alternatif metode konvensional yang prosesnya dinilai lebih menyakitkan. Salah satunya adalah sunat stapler.

Sunat electric cauter adalah alternatif metode sunat konvensional. Risiko pendarahannya minim, dengan prosedur dan proses pemulihan yang relatif lebih cepat. Apa itu sunat cauter? Apakah perawatannya sama seperti teknik khitan lain? Berikut ini beberapa catatan yang bisa Ayah Bunda jadikan pertimbangan saat memilih teknik electric cauter untuk sunat si kecil.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi