Artikel Kesehatan, Artikel Sunat, Metode Sunat, Sunat Konvensional, Sunat Laser, Sunat Cauter, Sunat Klamp, Sunat Stapler, Sunat Lem
Perawatan pasca khitan itu gampang-gampang susah. Ayah Bunda harus meyakinkan anak untuk melakukannya dengan benar. Hal ini tentu saja demi menghindari risiko infeksi dan komplikasi lain.
Perlu diketahui, lama waktu penyembuhan berbeda pada masing-masing orang, tergantung metode sunat yang dijalani serta kondisi kesehatan setelahnya. Lalu, seperti apa sih ciri-ciri luka sunat mau sembuh? Bagaimana cara tepat perawatan luka sunat anak? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Apa sih metode sunat yang paling baik untuk anak? Pertanyaan ini pasti kerap lalu-lalang di pikiran Ayah Bunda. Seperti diketahui, ada beberapa metode yang tersedia, mulai dari konvensional, electric cauter hingga yang tidak perlu dijahit seperti metode stapler, klamp, dan metode favorit saat ini yaitu metode Fine Sealer. Masing-masing tentunya punya kelebihan dan ciri khas tersendiri, baik itu dari proses, alat, biaya, hingga cara merawat dan lama penyembuhannya. Nah, agar tidak bingung, simak penjelasannya berikut ini.
Semakin canggihnya teknologi kedokteran memungkinkan Ayah Bunda memilih metode sunat yang nyaman untuk si kecil. Di antara sekian banyak metode yang ada, ada sunat electrical cauter yang bisa dipilih. Sebelum memilih metode sunat electrical cauter (dikenal juga dengan istilah sunat laser), Ayah Bunda harus mengetahui berbagai hal terkait metode sirkumsisi ini termasuk durasi penyembuhan dan cara perawatannya di rumah.
Di Indonesia, sunat atau sirkumsisi merupakan hal yang umum dilakukan oleh para pria. Ada yang melakukan sunat karena alasan kesehatan dan ada juga yang karena alasan budaya dan agama. Meskipun banyak orang disunat ketika masih kecil, tidak sedikit yang baru menjalaninya ketika sudah dewasa. Bagi mereka yang sudah dewasa dan ingin disunat, biaya dan metode yang digunakan tentu berbeda dengan sunat anak.
Ayah Bunda mungkin pernah mendengar istilah sunat gagal. Gagal sunat memang bisa saja terjadi setelah proses sirkumsisi selesai dilakukan. Ini bisa dilihat pada bagian kulup kepala penis yang masih tersisa. Jika sunat dilakukan dengan benar, seharusnya bagian kulup sampai lingkaran kepala penis sudah terpotong rapi.
Seiring dengan semakin majunya teknologi kedokteran, metode yang digunakan untuk melakukan sunat atau sirkumsisi juga semakin beragam. Beberapa cara sunat sengaja didesain demi kenyamanan dan mengurangi rasa sakit. Salah satu metode sunat yang saat ini semakin populer di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta adalah sunat klamp.
Setelah menjalani sunat atau sirkumsisi, orang tua harus mengetahui cara perawatan pasca sunat yang benar. Dokter atau tenaga medis yang melakukan prosedur sirkumsisi memang umumnya akan meminta Ayah Bunda datang kembali untuk melakukan kontrol. Namun itu biasanya berselang 3 sampai 7 hari setelahnya.
Sunat perbaikan merupakan kondisi yang kerap dianjurkan ketika seseorang mengalami gagal sunat. Sunat ini dilakukan untuk memperbaiki hasil khitan sebelumnya. Pada anak laki-laki, gagal sunat dapat menyebabkan masalah kesehatan ketika beranjak dewasa. Sisa kulup pada kepala kemaluan yang belum terpotong sempurna berpotensi memicu penumpukan kotoran (smegma), iritasi, pembengkakan, dan infeksi.
Sunatan massal merupakan salah satu kegiatan yang memungkinkan buah hati Ayah Bunda dikhitan tanpa mengeluarkan biaya. Umumnya, khitan massal dilakukan oleh lembaga , perusahaan, sekolah, dll. Namun, tak sedikit orang yang mampu secara finansial menggelar acara khitan massal untuk kegiatan sosial sekaligus berbagi kebahagiaan.
Sejak awal kemunculannya, metode sunat electric couter menimbulkan pro dan kontra. Sejumlah orang menyebut bahwa metode ini aman dilakukan karena tidak menimbulkan banyak risiko. Tak sedikit juga yang berpendapat bahwa sunat electric couter ini berbahaya. Namun, benarkah demikian? Sebelum menyimpulkan, ada baiknya Ayah Bunda mengetahui fakta mengenai sunat electric couter lebih dulu.
Metode sunat fine sealer layak dipertimbangkan oleh Ayah Bunda yang ingin menyunatkan anak di usia bayi. Pada dasarnya, sunat untuk bayi diperbolehkan. Namun, terdapat sejumlah hal yang harus dipertimbangkan lantaran sunat pada bayi cukup kompleks. Untuk meminimalisasi risiko, Ayah Bunda harus memperbanyak informasi mengenai metode sunat, kontrol post, daftar klinik sunat tepercaya di Bekasi, hingga biaya yang diperlukan. Hal ini akan membantu Ayah Bunda membuat keputusan terbaik bagi buah hati.