Prosedur sunat sesungguhnya merupakan prosedur operasi kecil yang sederhana. Namun, untuk anak-anak gemuk menjadi sedikit rumit proses pengambilan keputusan, metode sunat yang mesti diambil, dan proses penyembuhannya. Semua keputusan itu ada di tangan orang tua dan si anak bila sudah dapat diajak berdiskusi untuk sunat gemuk.
Gemuk atau dalam istilah medisnya dikenal sebagai obesitas, merupakan hasil dari ketidakseimbangan kalori yang berjalan kronis (dalam waktu yang lama), dimana lebih banyak kalori yang dikonsumsi (masuk tubuh) daripada yang dikeluarkan tubuh setiap hari dari aktifitas dan metabolism. Selain konsumsi makanan, pengeluaran energy melalui aktifitas fisik utamanya, sangat penting untuk menjaga berat badan ideal. Di Indonesia, kasus obesitas anak lebih dari 2 juta per tahun.
Gemuk ini memberi masalah jangka pendek dan jangka panjang pada si anak. Masalah yang paling memberikan dampak pada kesehatan hingga dewasa adalah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke), kencing manis, penyakit otot dan tulang (osteoarthritis), dan beberapa kanker (endometrium, mammae dan usus besar). Untuk kemaluannya, akan timbul masalah sindrom “penis tenggelam” atau buried penis.
Penampilan penis yang tidak normal ini dapat memberikan efek psikologis pada anak dan keluarganya. Anak dapat mengalami depresi, perasaan tidak normal dan rasa tidak aman terkait fungsi dan bentuk kelaminnya. Sedangkan orangtua sering khawatir mengenai potensi dan kesuburan di masa depan.
Sindrom “penis tenggelam” ini terkait dengan beberapa keadaan yang sebaiknya dapat ditegakkan lebih awal, diantaranya trapped penis (penis terperangkap), webbed penis (penis berselaput) dan mikropenis (penis kecil).
-
Buried penis (penis tenggelam)
Yaitu keadaan penis yang tidak mencolok diakibatkan melimpahnya lemak pubis di bawah kulit hingga ke prepusium, yang menyebabkan batang dan kepala penis tenggelam di dalam lemak. Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan panjang penis yang normal dengan kepala penis yang normal pula.
-
Trapped penis (penis terperangkap)
Ini merupakan kondisi yang kadang muncul setelah menjalani sunat. Pada pemeriksaan fisik sebelum sunat yang pertama bisa saja didapatkan batang dan kepala penis normal. Namun dalam proses penyembuhannya terjadi jaringan parut dan fimosis pasca sunat yang menyebabkan penis tertarik dan terperangkap di dalam jaringan lunak prepubic dan skrotum (buah zakar).
-
Webbed penis (penis berselaput)
Merupakan kondisi dimana jaringan kulit garis tengah di depan penis yang mengikat penis ke buah zakar.
Ini umumnya terjadi bersamaan dengan kondisi hipospadia dan micropenis.
-
MIkropenis (penis kecil)
Ini merupakan kondisi penis yang kecil dari ukuran umumnya. Hal ini dapat terjadi karena kecacatan seperti epispadia, hipospadia atau kelainan kromosom. Dapat pula karena kelainan endokrin yang menghambat pertumbuhan penis, tapi penisnya tidak cacat.
Sindrom “penis tenggelam” ini memberikan keraguan kepada orangtua dan tenaga medis untuk mengambil keputusan waktu bersunat dan metodenya. Banyak tenaga medis dan rumah sakit menolak melakukannya segera, dan banyak pula orangtua yang mundur setelah diberitahukan kondisi penis anaknya.
Hal yang mengdasar yang penting diketahui orangtua sebelum mengambil keputusan adalah mengetahui dengan baik kondisi kelainan penis putranya. Setiap kelainan tersebut di atas tidak menjadi kontraindikasi mutlak untuk dilakukan sunat. Namun penting untuk mengetahui kondisi kelainan sehingga dapat menjalankan prosedur sunat yang tepat dan memilih waktu yang tepat untuk bersunat.
Layanan konsultasi prasunat di Sunat 123 akan memberikan informasi yang tepat bagi orangtua dan putranya, langkah apa yang tepat diambil untuk putranya. Sunat sekarang atau tunda ?? Pastikan anda telah berkonsultasi di klinik kami.
Oleh: Triwahyudi ZE, dr, MARS
Sumber bacaan:
Bergeson, PS, etc. Inconspicuous penis. American Academy of Pediatrics, 1993.
Pulgaron, ER. Childhood obesity: a review of increased risk for physical and psychological comorbidities. Bridgewater, 2013.
Storm, DW. The relationship between obesity and complications after neonatal circumcision. Journal of Urology, 2011
Sumber gambar:
Maisels M, etc. Surgical correction of the buried penis: description of a classification system and a technique to correct the disorder. J. Urol: 1986.