Artikel Kesehatan

Artikel Kesehatan (218)

Artikel Kesehatan, Artikel Sunat, Metode Sunat,  Sunat Konvensional, Sunat Laser, Sunat Cauter, Sunat Klamp, Sunat Stapler, Sunat Lem

Sejak pertama kali dikonfirmasi masuk Indonesia—pada awal Maret 2020 lalu, tercatat sudah puluhan ribu orang dinyatakan meninggal akibat infeksi Covid-19. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian mengalami gejala berkepanjangan akibat paparan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, tersebut. Maka untuk meminimalkan risiko terinfeksi virus berbahaya ini, simaklah penjelasan tentang faktor resiko Covid-19 di bawah ini!

Karena keterbatasan ruang rawat bagi pasien corona, mereka yang tanpa gejala atau hanya mengalami keluhan ringan kini diizinkan untuk isolasi mandiri di rumah. Meski begitu, ada beberapa hal yang tetap perlu dipersiapkan saat hendak melakukan isolasi diri di rumah. Salah satu di antaranya adalah menyediakan oximeter. Nah, seberapa perlu oximeter bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dan bagaimana cara menggunakannya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pubertas adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Periode ini adalah waktu di mana tubuh anak mulai berubah “matang” secara seksual. Pada anak laki-laki, pubertas biasanya muncul di usia 12 sampai 16 tahun, sedangkan anak perempuan mengalaminya dari usia 10 sampai 14 tahun.

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan paling serius yang dihadapi di abad ke-21. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2018 ada 25,7% anak berusia 13-15 tahun yang memiliki masalah berat badan berlebih. Sementara itu, sekitar 10,8% anak berumur 5-12 tahun mengalami masalah yang serupa pada tahun yang sama.

Work From Home (WFH) bukan halangan bagi Ayah Bunda untuk tetap menjaga kesehatan. Caranya dengan menjaga asupan, pola tidur, dan rutin berolahraga. Olahraga sangat penting karena dapat memperkuat imunitas tubuh sehingga risiko penularan COVID-19 makin rendah.

Test Rapid Antigen dan RT-PCR  merupakan metode umum yang digunakan dan disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk mendeteksi virus COVID-19. Meskipun memiliki tujuan dan cara pemeriksaannya yang sama, kedua tes tersebut memiliki sejumlah perbedaan karakteristik.

Supaya Ayah Bunda lebih jelas, simak penjelasan berikut ini.

Ayah Bunda, Rapid Test Covid 19 diperlukan untuk mendeteksi, menghindari, sekaligus memutus rantai penyebaran Corona. Saat ini tersedia tiga pilihan untuk mendeteksi virus COVID-19, yakni PCR, Rapid Test Antigen, dan Rapid Test Antibodi.

Sebagai orang tua, Ayah Bunda tentu selalu mengusahakan yang terbaik untuk sang buah hati di rumah. Karena itu, memilih layanan sunat yang aman dan nyaman juga menjadi salah satu prioritas orang tua ketika memiliki anak laki-laki. Nah, bagi Ayah Bunda yang sedang mencari tempat sunat down syndrom yang aman dan nyaman untuk pasien anak, Klinik Sunat 123 siap memberikan layanan terbaiknya. Untuk lebih jelasnya, simak dahulu penjelasan di bawah ini!

Program sunatan massal yang dilakukan saat pandemi COVID-19 tengah menjadi perbincangan hangat. Tak sedikit pihak yang menilai hal ini kurang bijak, sedangkan lainnya tak mempermasalahkannya.

Pada zaman dahulu, anak biasanya dilarang memakai celana dalam setelah disunat. Karena dikhawatirkan, mengenakan celana dalam akan menggesek luka jahitan sunat dan malah membuatnya jadi susah kering. Namun, kini Ayah Bunda tidak perlu repot sebab sudah ada yang namanya celana sunat. Pemakaiannya juga seperti celana dalam biasa lho. Sangat praktis, bukan?

Long Hauler Covid menjadi salah satu istilah yang mulai akrab di telinga masyarakat. Namun, apa sebenarnya Long Hauler Covid-19 atau yang dalam istilah medis juga disebut post-Covid-19 syndrome itu? Apa saja gejala atau tandanya? Nah, agar tidak terlambat mengenali salah satu efek samping dari infeksi virus Covid-19 ini, berikut adalah beberapa informasi penting yang perlu Ayah Bunda ketahui.

Sunat adalah salah satu tindakan medis dengan cara memotong sebagian kulit yang berada pada ujung kepala penis. Tak hanya pada orang dewasa dan anak-anak, sunat atau sirkumsisi juga bisa dilakukan terhadap bayi.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi