Memasuki masa pubertas, anak-anak akan mengalami sejumlah perubahan. Pada laki-laki, hal ini biasanya ditandai dengan munculnya jakun dan rambut di area ketiak. Sementara itu, perempuan akan mengalami menstruasi dan payudaranya akan mulai membesar.
Selain hal di atas, salah satu tanda yang konon menjadi ciri pasti dari pubertas anak laki-laki adalah perubahan suara. Apakah suara anak puber berubah lebih berat benar-benar berasal dari pubertas itu sendiri? Simak ulasan berikut ini.
Faktor Fisiologi
Ciri yang paling menonjol dari anak-anak di masa pubertas adalah perubahan bentuk badan. Hal ini berkaitan dengan struktur tubuhnya secara keseluruhan; termasuk tulang dan otot-ototnya. Pada anak laki-laki, pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh peningkatan produksi testosteron di dalam tubuh.
Kadar testosteron yang tinggi dapat memengaruhi ukuran laring atau kotak suara di leher. Bagian tubuh yang memproduksi suara ini akan membesar bersamaan dengan pita suara dan tulang-tulang penyangga di sekitarnya.
Hal inilah yang membuat suara anak berubah lebih bulat dan berat. Pita suara yang tadinya tipis kini berubah lebih tebal dan besar. Sebagai analogi, Ayah Bunda dapat membayangkan sebuah gitar; senar gitar yang lebih tebal jelas akan menghasilkan suara yang lebih berat daripada senar gitar yang tipis.
Warna Suara Khas
Tuhan menciptakan setiap manusia dengan beragam “fitur eksklusif” yang tidak ada pada manusia lainnya, salah satunya adalah warna suara alias timbre. Meskipun suara seseorang bisa mirip dengan orang lainnya, tidak ada suara yang benar-benar sama persis seratus persen di dunia ini.
Hal ini dapat terjadi karena produksi suara manusia melibatkan banyak bagian tubuh, mulai dari diafragma, pita suara, hidung, mulut, dll. Keberagaman bentuk dan ukuran bagian-bagian tubuh itu membuat masing-masing orang memiliki suara unik.
Oleh sebab itu, wajar jika terkadang ada anak laki-laki yang suaranya tetap terdengar “cempreng” meskipun sudah melewati masa pubertas. Dengan kata lain, Ayah Bunda tidak bisa menjadikan berat-tidaknya suara laki-laki sebagai patokan masa pubertasnya. Masih ada banyak ciri lain yang perlu diperhatikan.
Suara yang Terus Berubah
Masa pubertas, baik pada laki-laki atau pun perempuan, berlangsung dalam hitungan tahun. Karena itu, jangan kaget apabila suara anak dapat berubah beberapa kali selama periode tersebut. Suara si kecil bisa jadi hanya sedikit bertambah berat seiring waktu, atau malah terdengar sangat berbeda daripada suaranya sebelumnya.
Hal ini wajar saja, sebab perubahan struktur pada bagian-bagian tubuh penghasil suara akan tetap berlangsung, bahkan hingga anak menginjak usia dewasa. Yang penting, Ayah Bunda harus menjaga asupan nutrisi si kecil agar pertumbuhan fisiknya makin optimal.
Penutup
Untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit berbahaya saat anak beranjak dewasa, sebaiknya Ayah Bunda menyunat si kecil sebelum masa pubertas berakhir. Untuk keperluan ini, percayakan saja penanganannya pada Sunat123.