Beberapa Alasan Mengapa Anak Laki-Laki Obesitas Sulit untuk Disunat

Artikel Kesehatan Friday, 12 March 2021 02:32
Rate this item
(0 votes)
Sunat 123 - Beberapa Alasan Mengapa Anak Laki-Laki Obesitas Sulit untuk Disunat Sunat 123 - Beberapa Alasan Mengapa Anak Laki-Laki Obesitas Sulit untuk Disunat

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan paling serius yang dihadapi di abad ke-21. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2018 ada 25,7% anak berusia 13-15 tahun yang memiliki masalah berat badan berlebih. Sementara itu, sekitar 10,8% anak berumur 5-12 tahun mengalami masalah yang serupa pada tahun yang sama.

Selain dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang, obesitas juga berpengaruh terhadap sulit-tidaknya menyunat seorang anak. Sunatan anak obesitas sering kali memakan waktu lebih lama dan sukar dilakukan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Inilah beberapa alasannya.

Mengalami Kondisi Burried Penis

Burried penis adalah sebuah kondisi di mana penis “terkubur” oleh tumpukan lapisan lemak yang ada di perut bagian bawah dan sekitarnya. Hal ini membuat seluruh bagian penis termasuk kepalanya sulit ditemukan sehingga memperumit proses penyunatan.

Untuk meminimalkan risiko penyunatan yang buruk sehingga penis kembali menutup, Ayah Bunda sebaiknya menyerahkan penanganan masalah ini kepada ahlinya, yaitu dengan memakai jasa sunat khusus anak berbadan gemuk.

Masalah Serius pada Pengidap Mikropenis

Mikropenis adalah kondisi pada anak laki-laki yang lahir dengan ukuran penis kurang dari 2 cm. Kondisi ini secara umum memang menyulitkan anak untuk disunat. Namun, apabila dibarengi dengan obesitas, mikropenis dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih serius.

Bentuk penis yang kecil akan membuat dokter kesulitan mencari garis kulit kepala yang akan dipotong dan dilipat. Selain itu, proses penjahitan pun akan makin sukar. Beberapa dokter biasanya akan menyarankan anak pengidap mikropenis dan obesitas untuk menurunkan berat badan terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko kesalahan penyunatan.

Anak yang belum berani disunat

Selain sukar dilakukan dari segi teknik, sunatan anak obesitas juga sulit dilakukan pada anak yang belum berani disunat. Karena proses penyunatan harus dilakukan secara saksama, hal ini biasanya memakan waktu yang jauh lebih lama daripada proses penyunatan biasa.

Anak yang cengeng dan penakut, terutama mereka yang berusia di bawah 10 tahun, sering kali bersikap rewel sehingga proses penyunatan pada akhirnya berlangsung lebih lama dan sulit. Dalam hal ini, peran orang tua dan pengalaman dokter yang menangani prosesnya sangat berpengaruh.

Penanganan Pascasunat Lebih Intens

Luka sunat pada anak penderita obesitas pada umumnya lebih lama daripada anak lainnya. Tumpukan lemak yang ada di sekitar luka juga berisiko memicu munculnya jamur atau bahkan infeksi bakteri. Oleh sebab itu, area di sekitar penis harus selalu dibersihkan, terutama setelah anak buang air kecil atau saat ia berkeringat.

Sebagai orang tua, Ayah Bunda wajib memastikan luka mengering dengan sempurna tanpa adanya komplikasi. Jaga pola makan anak dan berikan nutrisi seimbang agar proses penyembuhan berlangsung lancar tanpa membuat anak makin gemuk.

Penutup

Demikianlah beberapa alasan mengapa sunatan anak obesitas lebih sulit dilakukan. Meski tampak serius, Ayah Bunda tak perlu khawatir karena hasil penyunatan anak obesitas secara umum memiliki hasil yang sama seperti anak lain pada umumnya, asalkan tidak ada kondisi bawaan lainnya.

Untuk mendapat hasil terbaik, sebaiknya percayakan penanganan sunat si kecil pada klinik Sunat123 yang memiliki tenaga medis berpengalaman dan andal di bidangnya. Dengan metode penyunatan yang tepat, proses ini dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah, lho.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi