Beberapa waktu lalu, dunia hiburan diwarnai dengan berita anak kedua Raffi Ahmad, Rayyanza, yang dikhitan meskipun usianya baru 2 minggu. Selain karena popularitas orang tuanya, berita ini cukup mengundang pro dan kontra karena di Indonesia sunat saat bayi belum menjadi sesuatu yang cukup familiar.
Sunat merupakan prosedur menghilangkan kulup atau kulit yang berada pada ujung penis. Di Indonesia, sunat umumnya dilakukan ketika anak-anak masih berusia sekolah dasar karena proses penyembuhannya akan lebih mudah. Selain karena masalah tradisi dan kepercayaan (agama), banyak orang yang melakukan sunat atau sirkumsisi karena alasan kesehatan.
Metode sunat konvensional adalah metode sirkumsisi yang sudah lama dikenal. Meski merupakan teknik lama, tetapi sampai saat ini banyak orang yang masih menggunakannya. Walaupun proses penyembuhannya tergolong lama, tetapi sunat konvensional paling minim risiko dibanding dengan metode lain.
Apa sih metode sunat yang paling baik untuk anak? Pertanyaan ini pasti kerap lalu-lalang di pikiran Ayah Bunda. Seperti diketahui, ada beberapa metode yang tersedia, mulai dari konvensional, electric cauter hingga yang tidak perlu dijahit seperti metode stapler, klamp, dan metode favorit saat ini yaitu metode Fine Sealer. Masing-masing tentunya punya kelebihan dan ciri khas tersendiri, baik itu dari proses, alat, biaya, hingga cara merawat dan lama penyembuhannya. Nah, agar tidak bingung, simak penjelasannya berikut ini.
Dalam kultur masyarakat Indonesia, sunat atau khitan pada laki-laki sangat penting untuk dilakukan. Tak hanya demi kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan kebutuhan akil baligh dalam ajaran agama Islam. Karena itulah, umumnya, sunat atau yang dalam istilah medis disebut sirkumsisi ini dilakukan pada masa kanak-kanak; masa sebelum anak memasuki akil baligh.
Dispepsia atau gangguan lambung memang sangat mengganggu apabila dibiarkan. Sensasi begah, kembung, hingga mual sering dirasakan oleh penderita. Awalnya, kondisi dispepsia yang sering juga dikenal dengan GERD ini disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur.
Ayah Bunda, Rapid Test Covid 19 diperlukan untuk mendeteksi, menghindari, sekaligus memutus rantai penyebaran Corona. Saat ini tersedia tiga pilihan untuk mendeteksi virus COVID-19, yakni PCR, Rapid Test Antigen, dan Rapid Test Antibodi.
Wabah corona benar-benar menimbulkan rasa takut luar biasa di kalangan masyarakat umum. Apalagi, menurut data Worldmeters, virus corona telah menyerang 209 negara dunia, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai lebih dari 80 ribu jiwa. Ditambah lagi, cara penyebaran virus corona juga sangat mudah dan berlangsung masif. Hanya dengan kontak fisik biasa, seseorang dapat tertular virus corona.