Meski demikian, ada pula yang melakukannya ketika sudah menginjak usia dewasa atau bahkan saat masih bayi. Apalagi, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik sunat kian beragam dengan berbagai kelebihannya. Sunat tidak lagi menjadi momok yang menakutkan, karena telah banyak metode yang pelaksanaannya minim risiko.
Salah satu metode sunat terbaru adalah FineSealer. FineSealer sendiri merupakan perpaduan dari beberapa teknik sunat, yakni bipolar, klamp, dan lem. Perpaduan inilah yang membuat tindakan pemotongan kulup penis minim pendarahan, rasa sakit, dan hasil sunat FineSealer cenderung lebih estetik. Terlebih, pada sunat ini juga tidak akan terpasang alat ataupun verban.
FineSealer, Proses, dan Penyembuhannya
Sebagai metode baru, pasti banyak yang belum paham terkait apa itu FineSealer dan bagaimana proses tindakannya. Tak berbeda jauh dengan metode klamp, proses diawali dengan membersihkan area penis untuk kemudian diberi anestesi lokal. Setelah dirasa kebas, ujung penis akan diukur guna menentukan ukuran klamp yang akan digunakan. Kemudian, proses akan dilanjutkan dengan pemasangan klamp, dan setelahnya dokter akan memotong kulup menggunakan teknik bipolar. Setelah selesai, klamp akan dilepas dan dipasang lem.
Dengan proses tersebut, tidak akan ada alat apapun yang terpasang pada penis, bahkan verban sekali pun. Karenanya, pasien tidak diwajibkan untuk kontrol seperti pada sunat konvensional. Untuk perawatannya pun cenderung lebih mudah, karena Ayah Bunda tak perlu repot mengganti verban. Bahkan, setelah 24 jam, pasien sudah diperbolehkan mandi atau terkena air.
Sang buah hati pun bisa beraktivitas, hanya saja ada baiknya untuk memperbanyak istirahat dan hindari kegiatan fisik yang berat, seperti berlari, melompat, dan sebagainya. Hal ini penting guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pembengkakan, infeksi, ataupun pendarahan. Karena pada dasarnya, yang menentukan hasil sunat FineSealer tak hanya pada proses tindakan, tetapi juga pada masa perawatan. Jika semuanya berjalan lancar, hasil sunat akan nampak lebih estetik, karena tepi luka cenderung lebih rata dan rapi.
Tips Agar Luka Sunat Cepat Kering dan Sembuh
Dalam masa pemulihan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar luka sunat cepat kering dan sembuh. Berikut beberapa di antaranya;
- Kenakan Celana Longgar
Penting dipahami bahwa meski sunat ini tidak dijahit, penggunaan pakaian yang longgar sangatlah dianjurkan. Tak lain, agar pakaian tidak menempel pada luka yang masih basah. Ini penting untuk menghindari terjadinya iritasi dan infeksi.
- Gunakan Antiseptik atau Betadine
Setelah disunat dengan teknik FineSealer, pasien tidak diperbolehkan mandi selama 1X24 jam. Baru setelahnya, silakan mandi atau boleh terkena air, asal untuk area penis hindari menggosok dengan sabun. Jika sang buah hati pipis atau buang air kecil, usahakan semprotkan antiseptik pada area penis agar tidak terjadi infeksi.
- Oleskan Petroleum Jelly
Agar luka sunat cepat kering, Ayah Bunda juga bisa mengoleskan petroleum jelly pada area penis. Krim ini nantinya akan menjaga agar luka pada penis tidak menempel pada pakaian yang dikenakan. Selain itu, kandungannya juga bisa membantu agar luka cepat mengering.
- Hindari Aktivitas Berat
Meski diperbolehkan untuk beraktivitas, ada baiknya tetap batasi gerak anak. Hindari aktivitas fisik yang cukup berat, seperti bermain bola, berlari, melompat, dan sebagainya, karena ini berpotensi menyebabkan terjadinya pendarahan ataupun pembengkakan. Alih-alih luka bisa cepat kering dan sembuh, yang ada justru semakin parah.
- Jangan Lupa Minum Obat
Terakhir, jangan lupa untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dokter secara rutin. Umumnya, dokter akan memberi obat analgesik dan antibiotik. Pastikan konsumsi obat tersebut sesuai dosis agar proses penyembuhan bisa optimal.
Jika 5 hal tersebut dilakukan, kemungkinan besar hasil sunat FineSealer akan optimal. Silakan kunjungi Sunat123.com untuk mendapatkan informasi dan pelayanan lebih lanjut.