Dalam kultur masyarakat Indonesia, sunat atau khitan pada laki-laki sangat penting untuk dilakukan. Tak hanya demi kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan kebutuhan akil baligh dalam ajaran agama Islam. Karena itulah, umumnya, sunat atau yang dalam istilah medis disebut sirkumsisi ini dilakukan pada masa kanak-kanak; masa sebelum anak memasuki akil baligh.
Secara medis, sunat atau sirkumsisi dapat diartikan sebagai proses melepaskan kulit penutup penis (prepusium) dengan tindakan operasi, jahitan, dan teknik lainnya. Seperti diketahui, selain teknik sunat konvensional, kini telah hadir beragam metode yang lebih praktis dan kian ramah anak, sebut saja seperti klamp, lem, dan yang terbaru FineSealer.
Membujuk anak untuk sunat tentunya bukan hal yang mudah. Apalagi, setiap kali mendengar kata “sunat”, si kecil mungkin akan langsung membayangkan jahitan luka yang tampak menyakitkan. Namun tenang, kini telah tersedia beragam metode sunat tanpa jahit yang bakal membuat jagoan kecil Ayah Bunda menjadi lebih berani untuk melalui proses sirkumsisi.
Nah, untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini tentang keunggulan jenis-jenis metode sunat yang tidak membutuhkan jahitan seperti fine sealer, klamp, dan stapler!
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, cara sunat atau yang dalam istilah medis disebut sirkumsisi ini pun kian beragam. Telah hadir berbagai macam teknik sunat modern yang prosesnya lebih cepat, aman, serta minim risiko dan rasa sakit. Sebut saja seperti metode klamp, lem, laser, hingga yang terbaru FineSealer.