Cara perawatan sunat fine sealer yang tepat dan mudah
Meski tidak diharuskan kontrol, pasien sunat fine sealer tetap perlu menjalani perawatan pascasunat berikut ini agar proses penyembuhan luka berjalan maksimal.
1. Jangan mandi dulu selama 1 x 24 jam
Sehabis disunat, sebaiknya jangan mandikan si kecil dulu, ya Ayah Bunda. Tunggulah setidaknya 1 x 24 jam untuk memastikan lukanya sedikit membaik! Setelah itu, Ayah Bunda pun sudah boleh memandikan anak seperti biasa.
2. Hindari menggosok luka dengan sabun
Untuk jenis metode sunat ini, pasien boleh mandi seperti biasa setelah menunggu selama satu hari. Akan tetapi, hindari dahulu menggosok luka bekas khitan dengan sabun. Nah, bila sudah lewat seminggu, barulah luka boleh diusap dengan sabun.
3. Kompres luka dengan kasa betadine sehabis buang air kecil
Mengompres luka dengan kasa yang ditetesi betadine juga menjadi salah satu perawatan sunat fine sealer yang perlu Ayah Bunda lakukan secara rutin. Lakukan perawatan ini setiap kali anak selesai buang air kecil, ya! Kompres area kelaminnya dengan kasa betadine selama sekitar 3 sampai 5 menit.
4. Semprotkan cairan antiseptik untuk mengatasi perlengketan kulup penis
Usai menjalani sunat, anak bisa saja mengalami beberapa keluhan, seperti misalnya bengkak ataupun perlengketan kulup penis. Namun, Ayah Bunda tidak perlu panik karena hal-hal semacam itu lumrah terjadi pascasunat. Intinya, selama prosedur pembuangan kulup itu dilakukan oleh dokter sunat yang sudah tersertifikasi dan sudah dilakukan melalui prosedur medis yang benar, maka keluhan tersebut bukanlah sesuatu yang perlu Ayah Bunda khawatirkan.
Jadi, kalau menemukan masalah seperti perlengketan kulup penis setelah anak disunat, lebih sering semprotkan cairan antiseptik pada lukanya. Dengan begitu, luka pascakhitan akan lebih cepat kering dan tidak terasa nyeri.
5. Jangan terlalu banyak gerak atau kurangi aktivitas
Agar luka pascasunat lebih cepat kering, kurangi aktivitas anak atau jangan biarkan si kecil terlalu banyak bergerak. Jika anak terlalu aktif setelah disunat, lukanya bisa terbuka atau bahkan dalam kasus yang parah, itu bisa memicu perdarahan. Namun, bukan berarti si kecil tidak boleh bergerak sama sekali. Dia tetap boleh berjalan seperlunya dan melakukan aktivitas ringan yang tidak berpotensi membuat lukanya terbuka.
6. Pakaikan celana dalam yang longgar
Setelah dikhitan, si kecil tentunya akan merasakan nyeri dan perasaan tidak nyaman di sekitar area kelaminnya. Saat dipakai bergerak, gesekan yang terjadi antara kain celana dalam dan luka bekas sunat juga akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Oleh karenanya, berikan anak celana dalam yang sedikit longgar untuk membuatnya merasa lebih nyaman saat bergerak, serta mencegah terjadinya iritasi luka yang dipicu oleh adanya gesekan dengan kain celana.
Itulah beberapa cara perawatan sunat fine sealer yang perlu Ayah Bunda terapkan setelah si kecil menjalani metode sunat dengan teknologi terbaru tersebut. Mudah, bukan? Jika ingin berkonsultasi seputar metode sunat fine sealer dan meminta saran terkait kondisi anak sebelum menjalankan proses khitan, hubungi pusat layanan sunat modern tepercaya, Sunat 123. Ditangani oleh dokter dan tim sunat berpengalaman, fasilitas penunjang di klinik ini juga sangat lengkap.