Sunat klamp dan sunat fine sealer adalah dua dari sekian banyak sunat modern yang sangat populer. Buat Ayah Bunda yang masih bingung memutuskan mana metode sunat yang tepat untuk anak, cek dahulu kelebihan masing-masing di sini.

Sunat Klamp

Sesuai namanya, metode ini memakai klamp, berupa tabung plastik khusus dengan berbagai ukuran sesuai ukuran penis. Metode klamp bekerja dengan menjepit kulup memakai alat sekali pakai. Kemudian, kulup itu akan dipotong memakai pisau bedah dan tidak perlu dijahit setelahnya.

Ada beberapa teknik pengerjaan sunat ini, tetapi metode klamp paling banyak diterapkan oleh dokter di klinik sunat. Tentu saja metode ini punya beberapa kelebihan yang membuatnya populer di kalangan orang tua, antara lain:

1. Proses sunat terbilang cepat, rata-rata menghabiskan waktu 7-10 menit saja.
2. Minim rasa sakit sehingga anak dapat langsung mengenakan celana dan beraktivitas seperti biasa setelah disunat.
3. Pendarahan relatif minimal sehingga tidak membutuhkan perban maupun jahitan.
4. Luka sunat boleh basah atau terkena air. 

Apakah kelebihan itu berbanding lurus dengan biaya yang harus Ayah Bunda keluarkan?

Ya, biaya sunat klamp lebih mahal daripada sunat konvensional ataupun electric cauter (laser). Di sisi lain, klamp akan menempel pada penis selama beberapa waktu. Anak dapat merasakan ketidaknyamanan selama tindakan sunat berlangsung. Ditambah lagi, metode ini tidak disarankan pada anak yang mengalami kelainan letak lubang kencing (hipospadia) atau lahir dari ibu yang terkena Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Sunat Fine Sealer

Metode sunat ini tergolong baru . Namun, sunat fine sealer diklaim sebagai sunat modern yang menggabungkan metode sunat yaitu klamp, lem, dan bipolar. Gabungan ketiga teknik tersebut menciptakan metode sunat tanpa perban, minim rasa sakit, dan tidak perlu memasang alat pasca sunat.

Metode fine sealer bekerja dengan memasang klamp, dilanjutkan pemotongan kulup dengan high cauter ( bipolar). Kemudian, dokter akan melepas klamp dan memasang sealer/lem pada penis. Proses sunat fine sealer lebih aman dan cepat karena tidak memerlukan jahitan. 

Beberapa keuntungan menggunakan metode sunat fine sealer adalah:

1. Nyaris tidak terasa sakit.
2. Proses tindakan dan masa pemulihan relatif cepat. 
3. Dalam 1x24 jam bekas sunat boleh terkena air. Artinya, anak dapat mandi seperti biasa tanpa khawatir luka kering lebih lama. 
4. Aman jika terkena air seni. 
5. Anak dapat mengenakan popok sekali pakai setelah sunat, tetapi luka harus dikompres dengan obat luka setelah buang air kecil.
6. Tidak perlu kontrol ke dokter karena tidak ada alat terpasang, tidak usah membuka klamp, dan tidak perlu mengganti perban.
7. Hasil sunat terlihat estetik, bagus, dan rapi karena luka cenderung merata. 
8. Munculnya benjolan pada bekas luka sunat cenderung jarang terjadi.
9. Sealer dapat terlepas dengan sendirinya. 
10. Tidak ada pantangan mengkonsumsi makanan dan minuman apa pun, kecuali anak ada riwayat alergi.

Satu-satunya catatan yang perlu Ayah Bunda perhatikan adalah luka bekas sunat tidak boleh digosok memakai sabun karena bisa membuat proses pemulihan lebih lambat. Meski boleh terkena air, luka bekas sunat baru dapat digosok setelah seminggu. 

Dengan kelebihan yang ditawarkan, biaya sunat fine sealer relatif terjangkau. Pada akhirnya, biaya sunat tidak bisa jadi patokan satu-satunya bagi Ayah Bunda dalam memutuskan mana teknik paling tepat untuk anak. Semua tergantung kondisi fisik, kesehatan, dan usia anak, serta kemampuan finansial Ayah Bunda.

Jadi, mana lebih baik, sunat klamp atau sunat fine sealer? Keduanya punya kelebihan masing-masing sehingga jawaban terbaik ada di tangan Ayah Bunda. Selalu cek lebih dahulu kondisi fisik dan kesiapan anak sebelum disunat sehingga ia bisa melalui tindakan ini tanpa rasa khawatir berlebihan. 

Ayo, kontak Klinik Sunat 123 sekarang untuk membantu Ayah Bunda memilih metode sunat paling tepat untuk anak!