Makin Cepat Makin Baik, Ini Manfaat Khitan untuk Tumbuh Kembang Bayi Featured

Artikel Kesehatan Wednesday, 20 April 2022 06:53
Rate this item
(0 votes)
Sunat 123 - Makin Cepat Makin Baik, Ini Manfaat Khitan untuk Tumbuh Kembang Bayi Sunat 123 - Makin Cepat Makin Baik, Ini Manfaat Khitan untuk Tumbuh Kembang Bayi

 Beberapa waktu lalu, dunia hiburan diwarnai dengan berita anak kedua Raffi Ahmad, Rayyanza, yang dikhitan meskipun usianya baru 2 minggu. Selain karena popularitas orang tuanya, berita ini cukup mengundang pro dan kontra karena di Indonesia sunat saat bayi belum menjadi sesuatu yang cukup familiar.

Apakah Sunat Bayi Berbahaya?

Berdasarkan tradisi di negara kita, sunat biasanya dilaksanakan ketika anak memasuki usia Sekolah Dasar, yaitu 7 hingga 12 tahun dan dibarengi dengan syukuran atau pesta. Selain alasan kesehatan, khitan di Indonesia termasuk salah satu praktik keagamaan yang dilakukan oleh Muslim.

Jika dilihat dari sisi mana pun, baik agama atau kesehatan, sunat bayi bukanlah sesuatu yang berbahaya. Bahkan di luar negeri seperti Amerika, Australia, dan Eropa, ahli kesehatan banyak yang menyarankan untuk melakukan khitan begitu bayi laki-laki lahir.

Menurut para ahli kesehatan di sana, sunat saat usia anak sedini mungkin memiliki banyak manfaat terhadap tumbuh kembang bayi. Seperti yang kita tahu, kebanyakan penduduk di negara yang disebutkan sebelumnya tidak beragama Islam sehingga sunat dilakukan memang karena alasan medis semata.

Manfaat Sunat Saat Bayi

Lalu, apa saja manfaat sunat saat bayi? Berikut ulasannya:

1. Meminimalisasi Risiko Trauma

Dalam sunat, terdapat praktik bedah kecil yaitu dengan membuang bagian kulit yang menutupi kepala penis. Inilah mengapa ada beberapa tindakan yang harus dilakukan seperti pemberian anestesi, pembedahan, dan penjahitan, terutama ketika metode sunat yang dilakukan merupakan sunat konvensional.

Bagi anak kecil, proses ini cukup menyakitkan, apalagi ketika mereka bisa mengungkapkan rasa tidak nyaman atau sakitnya. Untuk sebagian anak, proses semacam ini bisa saja menimbulkan trauma dan memengaruhi stimulasi tumbuh kembang bayi. Akibatnya, ketika dewasa, mereka tumbuh menjadi anak yang khawatir dengan segala tindakan medis.

Hal tersebut tidak akan terjadi jika anak dikhitan ketika masih bayi. Selain dibawah usia 6 bulan bayi belum merasakan sakit, kapasitas otak anak usia bayi masin minim sehingga mereka tidak akan mengingat proses khitan yang dilakukan. Inilah mengapa risiko mengalami trauma cukup kecil ketika anak masih bayi, serta ditubuh bayi masih banyak tersimpan protein albumin, protein yang mempercepat penyembuhan luka.

2. Mengurangi Risiko Penyakit Kelamin pada Bayi

Anak yang sehat bisa dipastikan memiliki proses tumbuh kembang bayi yang baik pula. Untuk mewujudkannya, kita bisa melakukan berbagai tindakan pencegahan seperti melakukan khitan bayi. Menurut data dari sebuah lembaga kesehatan, anak juga rentan terkena penyakit kelamin karena berbagai faktor.

Dengan melakukan sunat sejak dini, setidaknya Ayah Bunda bisa mengurangi risiko penyakit kelamin pada anak hingga 70%. Inilah mengapa banyak ahli kesehatan di luar negeri menyarankan khitan bayi meskipun sebagian besar dari mereka bukan beragama Islam.

3. Luka Lebih Mudah Dirawat dan Sembuh

Bayi baru lahir hingga usia 2 minggu biasanya masih belum banyak bergerak dan memiliki proses metabolisme yang baik. Hal tersebut membuat mereka mudah sembuh ketika memiliki luka di tubuh. Fakta ini menjadi dasar bagi para ahli kesehatan di luar negeri untuk mempraktikkan sunat bayi.

Berbeda dengan sunat ketika usia di atas lima tahun, orang tua lebih mudah membersihkan luka anak ketika mereka masih bayi. Akibatnya, luka akan cepat sembuh dan anak tidak akan merasa sakit dalam jangka waktu panjang. Mereka pun bisa melewati proses tumbuh kembang bayi secara maksimal.

Itulah ulasan tentang manfaat sunat ketika anak masih berusia bayi. Apabila Ayah Bunda kesulitan menemukan tempat sunat bayi profesional dan aman, gunakan jasa Sunat 123 untuk konsultasi dan tindakan sunat terbaik.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi