Di Indonesia, sunat merupakan tradisi yang kental dengan nilai agama. Praktik ini biasanya dilakukan pada anak usia SD hingga menjelang SMP. Seiring berkembangnya zaman dan semakin meningkatnya kesadaran akan manfaat sunat, banyak yang mulai melakukan praktik ini sejak bayi atau ketika sudah beranjak dewasa.
Sunat atau khitan sendiri merupakan tindakan mengangkat kulit pada ujung penis (kulup). Tujuannya tentu saja, untuk mencegah penis terpapar risiko berbagai penyakit kelamin. Tanpa tindakan sunat, bagian kulup akan mudah kotor atau menjadi penyebab timbulnya penyakit seperti fimosis.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, metode khitan atau sunat yang digunakan semakin beragam. Sebagaimana yang kita tahu, sunat identik dengan kata “menyakitkan.” Hal ini membuat banyak anak kecil ketakutan dan enggan melakukan sunat.
Bagi anak laki-laki, sunat memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan alat kelamin. Tindakan bedah ringan dengan membuang sebagian kulit kelamin bisa mengurangi risiko infeksi saluran kemih, menjaga kebersihan alat kelamin, dan menurunkan risiko menderita kanker penis.
Sunat perbaikan merupakan kondisi yang kerap dianjurkan ketika seseorang mengalami gagal sunat. Sunat ini dilakukan untuk memperbaiki hasil khitan sebelumnya. Pada anak laki-laki, gagal sunat dapat menyebabkan masalah kesehatan ketika beranjak dewasa. Sisa kulup pada kepala kemaluan yang belum terpotong sempurna berpotensi memicu penumpukan kotoran (smegma), iritasi, pembengkakan, dan infeksi.
Dahulu, merayu anak untuk mau disunat tidaklah mudah. Biasanya, bayangan proses sirkumsisi dan jahitan luka yang menyakitkan selalu menjadi hal yang ditakuti oleh anak-anak. Namun, kini metode sunat tanpa jahit seperti fine sealer telah membuat ketakutan itu sirna. Anak tidak lagi susah diajak sunat sehingga orang tua pun bisa merasa lebih tenang.
Untuk itu, berikut adalah ulasan seputar metode khitan terbaru ini dan tempat sunat fine sealer Jabodetabek terbaik yang dapat Ayah Bunda kunjungi.