dr. Juri Hendrajadi

dr. Juri Hendrajadi

Sunat sering menjadi hal menakutkan bagi anak-anak. Di bayangan anak-anak, sunat akan membuat mereka merasakan sakit dan sulit beraktivitas lantaran pemulihannya cukup lama. Namun, hal ini terjadi sebelum ditemukan metode sunat yang memungkinkan anak merasakan minimal rasa nyeri dan perdarahan. Di era modern, sunat tidak hanya dilakukan di klinik saja, melainkan juga di rumah. Bahkan, sunat di rumah lebih disukai dan dipilih orang tua lantaran dianggap lebih aman dan nyaman bagi buah hati.  

Sunat menjadi bagian tradisi masyarakat Indonesia yang sudah berlangsung lama. Bahkan, tradisi tersebut mendapat dukungan dari para tenaga medis karena sunat merupakan salah satu upaya dalam menjaga kesehatan organ reproduksi pria. Namun, apakah sunat juga memiliki pengaruh pada tingkat kesuburan pria? 

Sunat anak bukan hanya berkaitan dengan metode yang digunakan. Namun, Ayah Bunda juga perlu memperhatikan secara cermat cara perawatan setelah khitan. Tanpa adanya perawatan yang baik, luka sunat dapat memburuk dan tidak kunjung sembuh. Ayah Bunda tentu tidak menginginkan kejadian tersebut menimpa si kecil, kan? 

Sebagian orang tua memilih untuk menyunatkan anak saat masih bayi atau baru lahir. Tentu ada berbagai hal yang menjadi pertimbangan orang tua sehingga tidak menunggu anak tumbuh cukup besar. Sunat bayi baru lahir memang umum dilakukan dan manfaatnya sama dengan sunat anak. 

Lalu, mana yang lebih baik antara sunat bayi atau sunat anak? Apa saja faktor perbandingan yang dapat membantu orang tua untuk memutuskan tindakan yang tepat? Simak ulasannya berikut ini. 

Stigma sunat menakutkan berangsur-angsur hilang seiring pesatnya perkembangan metode khitan yang kian mutakhir. Beberapa teknik pun mulai dipraktikan sebagai alternatif metode konvensional yang prosesnya dinilai lebih menyakitkan. Salah satunya adalah sunat stapler.

Metode sunat fine sealer tengah hangat diperbincangkan. Maklum saja, metode ini menawarkan proses sunat yang relatif cepat dan minim rasa sakit. Hasil sunat juga rapi dan tampak lebih estetik. Selain itu, harganya masih tergolong ramah kantong. Bagi Ayah Bunda yang tertarik menyunatkan anak dengan metode ini, simak persiapan sunat fine sealer berikut ini!

Apakah Ayah Bunda pernah mendengar fakta bahwa tubuh manusia bisa bertahan tanpa makan selama 3 – 4 minggu, tetapi hanya bertahan 4 – 7 hari jika tanpa minum? Artinya, air putih sangat penting untuk tubuh. Bahkan, sebanyak dua pertiga tubuh kita terdiri dari air, lo!

Organ intim, seperti penis, perlu diperhatikan agar tetap sehat. Alat kelamin yang dijaga dengan baik tentu dapat tetap menjalankan fungsi dengan normal. Jika mengabaikan hal tersebut, risiko-risiko yang membahayakan kesehatan bisa saja terjadi, misalnya muncul tumor pada penis.

Tumor penis memiliki gejala-gejala yang perlu Anda waspadai. Ingin tahu apa saja? Berikut pembahasan tentang gejala tumor beserta penanganannya!

Ayah Bunda mungkin merasa khawatir menyunatkan anak di masa pandemi COVID-19. Hal yang wajar karena penularan dan penyebaran virus Corona sangatlah cepat. Namun, dr. Wira berpendapat bahwa dengan mematuhi protokol Covid, sunat dapat dilakukan.

Sunat sendiri memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menurunkan risiko infeksi saluran kemih. Sunat juga mencegah terjadinya balanitis, balanopostisis, fimosis, dan paraphimosis.

Apakah Ayah Bunda baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki? Hal yang paling penting untuk diperhatikan pada awal kehidupan anak adalah kesehatannya. Nah, untuk memastikan anak selalu dalam keadaan sehat, orang tua harus memberikan nutrisi yang tepat.

Page 1 of 2

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi