Waktu Sunat
Dari segi persiapan sebelum sunat, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah waktu yang tepat. Menurut Tim Dokter Sunat 123, berdasarkan berbagai jurnal kesehatan terkait sunat, waktu sunat bayi yang direkomendasikan adalah sebelum usia 6 bulan. Makin muda usia bayi, proses penyembuhan luka sunat pun akan makin cepat.
Menurut agama Islam, sunat bisa dilakukan saat bayi hingga anak menjelang akil balig. Karena itu, sunat anak laku-laki pun boleh dilakukan. Dalam kondisi ini, waktu sunat harus disesuaikan dengan kegiatan anak, terutama pada anak usia sekolah. Biasanya sunat dilakukan pada masa libur sehingga anak bisa melewati masa penyembuhan dengan tenang.
Proses Sunat
Sama seperti sunat anak, sunat bayi juga aman untuk dilakukan. Metode yang digunakan untuk keduanya juga bisa sama. Perbedaannya, orang tua tidak perlu repot membujuk bayi untuk menjalani prosesi sunat karena biasanya belum memahami tindakan yang akan dilakukan dokter.
Sebaliknya, orang tua perlu menggunakan strategi yang cerdik ketika meminta anak untuk bersedia disunat. Ada diskusi maupun negosiasi yang mungkin harus dilakukan supaya anak tidak takut untuk disunat. Sebagian anak mungkin akan menolak sehingga orang tua perlu melakukan upaya ekstra.
Proses Penyembuhan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, makin muda usia bayi saat sunat, makin cepat proses penyembuhan lukanya. Karena pertimbangan tersebut, banyak orang tua memilih untuk menyunatkan anak saat masih bayi. Selain itu, perawatan bayi pascasunat juga bisa dikatakan lebih mudah karena orang tua bisa mengontrol aktivitas anak.
Meskipun demikian, jika bayi telah berusia 1 tahun atau 2 tahun, hal ini perlu perhatian khusus. Bayi biasanya sudah bisa bergerak dengan aktif dan menggaruk alat kelamin sehingga menyebabkan luka berdarah. Apabila bayi sudah mulai tengkurap, bekas luka juga bisa bermasalah karena terkena gesekan.
Berbeda ketika anak sudah cukup usia saat sunat, anak harus diberi pemahaman supaya mau beristirahat dan tidak terlalu banyak bergerak. Jika tidak, penyembuhan luka akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Meskipun demikian, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti oleh orang tua.
Kesiapan Orang Tua
Faktor lain yang biasanya jadi bahan pertimbangan adalah dari segi kesiapan orang tua. Sebagian orang tua merasa tidak tega jika anak merasakan sakit ketika baru berusia beberapa hari. Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa sunat bayi aman dilakukan jika teknik dan prosedurnya benar.
Apabila memilih untuk melakukan sunat anak, orang tua pun harus siap, terutama mendampingi anak dalam masa pemulihan. Tujuannya supaya anak tidak mengalami trauma psikologis karena menjalani proses sunat.
Manfaat Hampir Sama
Dari segi manfaat, sunat anak dan sunat bayi bisa dikatakan hampir sama. Namun, karena sunat bayi dilakukan sejak awal, kebersihan penis lebih terjaga. Hal ini menurunkan risiko infeksi saluran kemih yang mungkin terjadi pada masa kecil. Seperti diketahui, pada tahun pertama, anak rentan mengalami infeksi saluran kemih. Menilik manfaat tersebut, tidak heran jika sunat pada bayi disarankan.
Nah, inilah sejumlah perbandingan antara sunat bayi dengan sunat anak laki-laki. Menurut Ayah Bunda, faktor mana yang paling perlu diperhatikan ketika menyunatkan anak? Semoga informasi ini bermanfaat.