Perbedaan Sunat dan Tidak Disunat pada Pria Dewasa
Bicara soal perbedaan sunat dan tidak disunat, satu-satu perbedaan mencolok antara keduanya adalah bentuk fisik alat kelamin, yaitu ada tidaknya kulup pada ujung alat kelamin. Selain hal itu tidak ada perbedaan fisik yang terlihat karena semua tampak sama.
Meskipun begitu, para pria yang telah disunat bisa jadi merasakan cara kerja atau sensasi berbeda dibandingkan pria yang belum disunat. Berikut penjelasan selengkapnya.
Kepekaan atau sensitivitas
Keberadaan kulup pada ujung alat kelamin rupanya menciptakan kepekaan atau sensitivitas tersendiri. Pria yang belum disunat diyakini memiliki sensitivitas lebih tinggi. Dugaan kuat muncul karena kulup yang belum dihilangkan dapat meningkatkan gairah seksual, terutama saat bagian atas kulit kepala alat kelamin digeser menuju bawah.
Sayangnya, bukti ini dianggap belum cukup kuat dan memancing perdebatan para ahli. Sebab muncul pula penelitian yang menyatakan bahwa status sunat pria tidak berpengaruh pada gairah seksualnya.
Sebagian penelitian lain mengungkapkan bagaimana sensitivitas pria justru meningkat setelah melakukan sunat. Pria yang telah disunat disebut mampu mencapai klimaks lebih baik dan bertahan hingga 20 detik lebih lama. Apalagi, sunat tidak menghilangkan lapisan kulit pada alat kelamin. Justru bekas luka sunat membuat alat kelamin pria lebih responsif terhadap sentuhan.
Kebersihan alat kelamin
Soal kebersihan alat kelamin juga jadi isu utama terkait status sunat pria. Ketika belum menjalani sunat dewasa, lipatan kulit pada ujung kepala alat kelamin bisa menyebabkan sel kulit mati, bakteri, kuman, dan kotoran lain menumpuk. Jika tidak rutin dibersihkan saat mandi, kotoran tersebut bisa menimbulkan smegma yang berwarna putih kekuningan.
Maka, kebersihan alat kelamin harus selalu dijaga guna menghindari terjadinya penumpukan kotoran. Artinya, pria yang belum disunat butuh perawatan ekstra. Namun, jika sudah disunat pun tetap harus merawat kebersihan, terutama setelah buang air kecil.
Manfaat Sunat Dewasa Bagi Kesehatan
Selain dua hal di atas, tidak ada perbedaan berarti antara pria yang belum dan sudah disunat terkait fungsi seksualnya. Alat kelamin tetap dapat berfungsi dengan baik dan menciptakan sensasi maksimal saat berhubungan intim dengan pasangan.
Namun, Anda tetap perlu menggarisbawahi apa manfaat sunat dari perspektif kesehatan. Bukan semata lebih bersih saja, tetapi sunat dianggap efektif dalam:
- Memberikan perlindungan ekstra guna mencegah terinfeksi HIV, karena kulup mempunyai reseptor lebih tinggi terhadap virus HIV.
- Mengurangi risiko mengidap infeksi virus papilloma yang menyebabkan kanker penis.
- Mencegah munculnya infeksi pada alat kelamin, seperti fimosis.
- Menurunkan risiko terkena infeksi saluran kemih yang berhubungan dengan kesehatan ginjal.
- Mengurangi risiko menderita infeksi menular seksual hingga 10%.
- Mengurangi risiko pasangannya tertular sifilis, herpes, dan klamidia, serta kanker serviks atau leher rahim.
- Memperpanjang waktu laten ejakulasi tanpa menimbulkan dampak pada fungsi seksual.
Dengan mempertimbangkan manfaat kesehatan tersebut, Anda tidak usah ragu untuk menjalani sunat dewasa. Tidak ada kata terlambat untuk sunat, berapa pun usia Anda. Risiko sunat mungkin ada, tetapi cenderung rendah jika Anda mempercayakan tindakan bedah ringan ini kepada dokter spesialis sunat dewasa yang berpengalaman.
Anda sudah tahu bagaimana status sunat tidak berpengaruh signifikan terhadap fungsi seksual pria. Namun, sunat dewasa tetap perlu dilakukan demi kesehatan diri Anda sendiri. Butuh informasi lebih lanjut tentang sunat pria dewasa? Hubungi Klinik Sunat 123, penyedia layanan sunat tepercaya dengan dokter spesialis sunat dewasa yang andal dan profesional.
Di sini Anda bisa menjumpai sunat khusus pria dewasa dengan berbagai metode, mulai dari konvensional, laser,bipolar hingga stapler. Yuk, konsultasi sekarang dan cari tahu mana metode terbaik untuk Anda di Klinik Sunat 123.