Sunat menjadi bagian tradisi masyarakat Indonesia yang sudah berlangsung lama. Bahkan, tradisi tersebut mendapat dukungan dari para tenaga medis karena sunat merupakan salah satu upaya dalam menjaga kesehatan organ reproduksi pria. Namun, apakah sunat juga memiliki pengaruh pada tingkat kesuburan pria? 

Sunat dilakukan dengan menghilangkan bagian kulup pada penis. Proses pelaksanaannya berlangsung singkat. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Ayah Bunda akan menjumpai adanya kegagalan yang kerap disebut dengan istilah sunat gagal. 

Sunat menjadi tradisi yang sudah lama dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia. Alih-alih sunat dewasa, mayoritas masyarakat Indonesia memilih untuk melaksanakan sunat bayi atau sunat anak. Hanya saja, tak sedikit orang tua yang memilih untuk menyunatkan anak bukan karena tradisi atau kesehatan, tetapi mitos. 

Sunat anak bukan hanya berkaitan dengan metode yang digunakan. Namun, Ayah Bunda juga perlu memperhatikan secara cermat cara perawatan setelah khitan. Tanpa adanya perawatan yang baik, luka sunat dapat memburuk dan tidak kunjung sembuh. Ayah Bunda tentu tidak menginginkan kejadian tersebut menimpa si kecil, kan? 

 Sunat bayi menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bukan hanya sebagai bagian dari ritual agama, tetapi juga karena alasan kesehatan. Di samping itu, pelaksanaan sunat ketika anak masih berusia bayi memiliki risiko yang sangat minimal dan relatif lebih cepat sembuh dibandingkan sunat anak atau dewasa. 

Lalu, kapan Ayah Bunda harus melaksanakan sunat bayi? Menurut Integral Medical Center London, usia tepat bagi si kecil untuk melalui proses sunat adalah ketika berusia antara 7-14 hari. Pada usia tersebut, risiko pendarahan sangat kecil. Selain itu, luka sunat dapat cepat sembuh karena jaringan sel bayi dalam masa pertumbuhan. 

Bagi laki-laki beragama Islam, sunat bersifat wajib hukumnya. Bukan hanya untuk memenuhi kewajiban agama, sunat sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesehatan. Jika tidak menjalani sunat, ada risiko yang bisa dialami oleh laki-laki, bahkan bisa berdampak terhadap pasangannya kelak. 

Karena itu, anak yang berkebutuhan khusus juga perlu menjalani sunat. Namun, proses sunat bisa jadi lebih sulit bergantung pada kondisi anak yang bersangkutan. Supaya berjalan dengan lancar, sunat berkebutuhan khusus tentu membutuhkan perlakuan khusus pula. 

Anak yang bertubuh gemuk kerap “ditolak” oleh dokter saat akan melakukan sunat. Hal ini karena kondisi penis anak gemuk tidak sama dengan anak yang memiliki berat badan normal. Namun, apakah hal ini berarti anak gemuk tidak bisa atau tidak boleh disunat? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sunat gemuk, simak ulasan berikut ini. 

Sunat sering membuat anak merasa takut karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami. Padahal, sunat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan laki-laki. Supaya anak mau menjalani proses sunat, peran orang tua sangat penting. Orang tua perlu menggunakan metode yang kreatif sehingga proses sunat anak berlangsung lancar.

Salah satu cara yang paling mudah dan sederhana untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjaga kebersihan. Kebersihan mencakup berbagai hal, baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Untuk diri sendiri, kebersihan seluruh bagian tubuh adalah yang paling utama.

Dalam istilah medis, sunat disebut dengan istilah sirkumsisi, yaitu tindakan untuk membuang sebagian dari kulup penis. Tindakan bedah ini telah dilakukan sejak zaman dahulu. Selain menjadi kewajiban dalam agama Islam, sunat atau khitan memiliki manfaat bagi kesehatan laki-laki.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi