Kendala Sunat Anak Berkebutuhan Khusus
Kondisi anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh kelainan yang dialami oleh masing-masing anak. Ada beberapa kendala yang bisa terjadi ketika anak berkebutuhan khusus menjalani sunat, berikut di antaranya:
Kondisi Anak Tidak Memungkinkan
Anak berkebutuhan khusus, seperti penyandang autisme atau ADHD biasanya tidak bisa diminta tenang. Padahal, proses sunat akan sulit dilakukan jika anak terus bergerak. Bukan hanya sulit, sunat bisa berisiko terhadap anak, misalnya tergores gunting atau pisau ketika anak berontak. Kondisi seperti ini membuat sunat berkebutuhan khusus harus dilakukan dengan hati-hati.
Biaya Biasanya Lebih Besar
Karena harus dilakukan dengan teknik khusus, sunat anak yang berkebutuhan khusus biasanya membutuhkan biaya yang lebih besar. Hal ini sering kali menjadi kendala, terutama bagi orang tua dengan latar belakang ekonomi yang pas-pasan. Alhasil, orang tua menunda sunat pada anak walaupun secara kesehatan menjadi berisiko.
Kurang Didukung Keluarga
Dukungan dari keluarga sangat penting dalam melakukan sunat anak berkebutuhan khusus. Namun, karena membutuhkan teknik khusus dan biaya yang lebih besar, orang tua tidak memprioritaskan hal ini. Selain itu, kurangnya informasi mengenai pentingnya sunat pada anak, termasuk yang berkebutuhan khusus, juga merupakan kendala yang kadang terjadi.
Klinik Tidak Menerima Sunat ABK
Kendala lainnya adalah sulitnya menemukan klinik yang menyediakan layanan sunat anak berkebutuhan khusus. Hal ini bisa jadi karena fasilitas maupun tenaga yang menyediakan layanan tidak memadai. Nah, bagi yang memiliki anak berkebutuhan khusus, Ayah Bunda bisa menghubungi klinik Sunat 123. Klinik ini menyediakan layanan yang dimaksud.
Teknik Sunat Anak Berkebutuhan Khusus
Bagaimana teknik sunat yang dilakukan pada anak berkebutuhan khusus? Perlakuan khusus tersebut berkaitan dengan persiapan sebelum sunat. Anak berkebutuhan khusus biasanya harus ditenangkan terlebih dahulu.
Teknik Sedasi
Caranya dengan menggunakan teknik sedasi atau memberikan obat tidur pada anak dengan dosis yang aman. Tujuannya supaya anak mengantuk dan dalam kondisi tidur ketika menjalani proses sunat. Jika hanya menggunakan anestesi lokal, anak kemungkinan akan terus bergerak selama operasi berlangsung.
Metode Konvensional
Anak juga sebisa mungkin tidak disunat dengan metode clamp. Pada anak autisme, adanya benda yang aneh dan tidak biasa pada bagian tubuhnya bisa membuatnya terganggu. Clamp yang terpasang bisa ditarik atau dicabut sehingga menyebabkan perdarahan. Risiko ini bisa dihindari dengan tidak menggunakan metode clamp.
Sebaliknya, metode sunat yang paling sesuai dengan anak berkebutuhan khusus adalah metode konvensional. Metode disunat dengan dijahit ini dianggap lebih aman dan minim risiko bagi anak berkebutuhan khusus.
Sunat di Rumah
Trik lainnya untuk memudahkan sunat pada anak berkebutuhan khusus adalah menjalankan proses sunat di rumah. Anak berkebutuhan khusus biasanya sulit dikontrol ketika berada di tempat yang asing. Begitu pula ketika datang ke klinik untuk sunat, anak mungkin akan merasa tidak nyaman.
Untuk mengatasinya, sunat di rumah bisa menjadi pilihan. Lingkungan yang familier bagi anak akan membuatnya lebih tenang. Orang tua pun tidak perlu bingung untuk membujuk anak saat mengantre di klinik sunat.
Nah, inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait sunat anak yang berkebutuhan khusus. Apakah Ayah Bunda siap mendukung anak untuk sunat?