Apa Itu Sunat Gagal
Saat mendengar istilah sunat gagal, Ayah Bunda pasti berpikiran tentang hal-hal yang menyeramkan, apalagi kalau kejadian tersebut menimpa si kecil. Namun, Ayah Bunda tidak perlu khawatir. Ketika terjadi kegagalan dalam proses sunat, solusinya adalah dengan melakukan sunat perbaikan.
Kegagalan sunat dapat terjadi ketika pemotongan kulup tidak dilakukan secara menyeluruh. Alhasil, ada sisa kulup yang masih menempel pada kepala penis. Oleh karena itu, alat vital akan terlihat seperti penis yang belum disunat. Kalau dibiarkan, ada berbagai risiko yang bakal muncul, seperti penumpukan smegma, iritasi, serta infeksi.
Risiko terjadinya kegagalan sunat akan meningkat pada anak yang mengalami obesitas atau kegemukan. Tubuh yang gemuk akan memiliki buried penis atau penis tenggelam. Karena situasi tersebut, proses penyunatan pada anak gemuk memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan anak biasa.
Penyebab Terjadinya Kegagalan Sunat
Lalu, kenapa dapat terjadi kegagalan dalam proses sunat? Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, seperti:
1. Sunat Bukan Oleh Tenaga Medis
Faktor utamanya terjadinya kegagalan sunat adalah pihak yang bertanggung jawab dalam menjalankan proses sunat. Terlebih lagi, kalau Ayah Bunda memilih untuk menyunat anak ke orang yang nyata-nyata bukanlah dokter yang memiliki kualifikasi sebagai dokter bedah.
Ayah Bunda perlu ketahui bahwa sunat merupakan salah satu bentuk aktivitas pembedahan. Oleh karenanya, pelaksanaan sunat harus dilaksanakan oleh tenaga dokter bedah yang profesional dan berpengalaman. Ketika proses bedah sunat dilakukan oleh tenaga yang tak memiliki kualifikasi sebagai dokter beda, salah satu risikonya adalah sunat gagal.
2. Anatomi Penis
Kegagalan sunat bisa pula terjadi ketika si kecil memiliki bentuk penis yang menyulitkan proses sunat. Penis pada anak gemuk adalah salah satu contohnya. Selain itu, penis yang berbentuk melengkung, miring, atau melintir terkadang cukup menyulitkan tenaga medis dalam melakukan penyunatan.
3. Tempat yang Kurang Mendukung
Khitan gagal juga dapat terjadi saat proses sunat berlangsung di ruangan yang kurang mendukung. Sebagai contoh, ruangan memiliki pencahayaan minim atau anak merasa tidak nyaman dengan ruangan sunat.
Cara Mengenali Sunat Gagal
Seperti yang telah disebutkan, kegagalan sunat dapat terjadi ketika ada sebagian kulup yang masih tersisa pada penis. Ayah Bunda dapat mengetahui sunat gagal dengan melakukan pemeriksaan pada alat vital si kecil. Lihat, apakah masih ada sebagian kulit kulup yang tersisa atau tidak? Keberadaan kulup tersebut akan membuat penis terlihat seperti masih belum disunat.
Sunat Gagal? Solusinya adalah Sunat Perbaikan
Kalau Ayah Bunda mendapati adanya kegagalan sunat pada penis si kecil, jangan khawatir. Segera lakukan pemeriksaan ke tempat khusus sunat. Dari situ, dokter akan melakukan pemeriksaan dan selanjutnya dapat melaksanakan upaya sunat perbaikan.
Proses sunat perbaikan dilakukan seperti halnya metode sunat biasa. Hanya saja, Ayah Bunda perlu memastikan bahwa klinik yang dipilih merupakan tempat sunat tepercaya yang mempunyai tenaga dokter sunat berpengalaman dan profesional.
Dokter sunat berpengalaman dapat melakukan proses sunat perbaikan secara hati-hati. Dengan begitu, proses pemotongan sisa kulup dapat berlangsung secara menyeluruh. Anak pun dapat terhindar dari berbagai risiko sunat gagal.
Kalau Ayah Bunda tengah mencari klinik tepercaya untuk melaksanakan sunat perbaikan anak, rekomendasi terbaiknya adalah Sunat 123. Sunat 123 menggunakan tenaga dokter sunat profesional dan berpengalaman.
Tidak hanya itu, Klinik Sunat 123 memiliki fasilitas pendukung yang lengkap. Ayah Bunda pun bisa memilih berbagai metode sunat, mulai dari sunat konvensional, electric cauter, stapler, klamp, hingga fine sealer.
So, tunggu apa lagi? Untuk pilihan tempat sunat terbaik, solusinya hanya di Klinik Sunat 123.