Infeksi pada luka sunat bisa Ayah Bunda ketahui dengan mengenali ciri-cirinya. Beberapa ciri infeksi luka sunat di antaranya adalah:
- Muncul tetesan darah secara terus-menerus
- Kepala penis terlihat menghitam
- Penis terasa berdenyut
- Kesulitan buang air kecil
- Muncul nanah pada luka sunat
- Luka sunat yang tidak kunjung sembuh
- Luka sunat terasa sakit dan bengkak
Penyebab Terjadinya Infeksi pada Luka Sunat Konvensional
Infeksi dan luka sunat yang bernanah tidak hanya bisa terjadi ketika memilih metode sunat konvensional. Kejadian tersebut bisa pula muncul saat Ayah Bunda menggunakan teknik khitan lain. Hanya saja, risikonya bisa lebih besar pada sunat konvensional.
Oleh karena itu, Ayah Bunda perlu mengetahui penyebab infeksi pada luka sunat sebagai berikut:
1. Luka Sunat Terkena Air
Luka sunat konvensional memiliki kesembuhan relatif lebih lama dibanding metode khitan lain. Situasinya akan lebih parah ketika luka tersebut terkena cipratan air. Ayah Bunda perlu memastikan bahwa si kecil tidak mandi terlebih dahulu setelah menjalani khitan. Luka sunat yang terkena air akan sulit mengering dan berisiko infeksi.
2. Tidak Menjaga Kebersihan Luka Sunat
Dalam metode sunat konvensional, penis akan ditutupi dengan perban. Untuk menjaga kebersihannya, Ayah Bunda perlu melakukan penggantian perban secara berkala. Selain itu, Ayah Bunda perlu memastikan bahwa tidak ada urine yang tersisa setelah si kecil buang air kecil.
3. Memakai Celana yang Terlalu Ketat
Celana ketat membuat sirkulasi udara pada area di sekitar penis tidak berjalan dengan baik yang kemudian membuat luka sunat sulit sembuh.
Cara Mengatasi Luka Sunat Konvensional yang Infeksi dan Bernanah
Lalu, bagaimana upaya yang perlu Ayah Bunda lakukan ketika mengetahui luka sunat konvensional si kecil terlihat bernanah dan infeksi? Ada beberapa tindakan yang bisa Ayah Bunda lakukan, yaitu:
1. Konsumsi Antibiotik
Cara yang pertama adalah memberikan antibiotik untuk si kecil. Konsumsi antibiotik dapat meminimalkan efek komplikasi akibat infeksi. Hanya saja, Ayah Bunda perlu menggunakan antibiotik hanya dengan pertimbangan atau saran dokter.
2. Bersihkan Luka Sunat Berkala
Lakukan pembersihan luka secara rutin. Dengan cara melakukan kompres betadine dan dilakukan minimal Sehari 3x. Penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat.
3. Hindari Celana Ketat
Gunakan sarung atau celana longgar yang bahan lembut.
4. Kontrol Sunat Secara Rutin
Hal yang tak kalah penting, Ayah Bunda perlu melakukan kontrol secara rutin kepada dokter. Dari situ, Ayah Bunda akan memperoleh berbagai saran serta solusi untuk mengatasi luka metode sunat konvensional secara menyeluruh dari tenaga medis yang tepercaya.
Nah, itulah informasi penting terkait penyebab serta cara perawatan luka sunat yang mengalami infeksi dan bernanah. Kejadian seperti ini bisa Ayah Bunda hindari ketika menggunakan layanan sunat dari klinik yang tepercaya seperti Sunat123.
Di Klinik Sunat1234, Ayah Bunda punya pertimbangan dalam memilih metode sunat yang lebih modern. Selain itu, Sunat123 menyediakan layanan kontrol setelah sunat secara berkala. Di samping itu, Ayah Bunda pun punya pilihan untuk melaksanakan sunat anak di rumah.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, tak salah kan kalau Ayah Bunda menentukan pilihan tempat sunat di Klinik Sunat123. Semoga bermanfaat, ya.