Ayah Bunda mungkin pernah mendengar istilah sunat gagal. Gagal sunat memang bisa saja terjadi setelah proses sirkumsisi selesai dilakukan. Ini bisa dilihat pada bagian kulup kepala penis yang masih tersisa. Jika sunat dilakukan dengan benar, seharusnya bagian kulup sampai lingkaran kepala penis sudah terpotong rapi. 

Setelah menjalani sunat atau sirkumsisi, orang tua harus mengetahui cara perawatan pasca sunat yang benar. Dokter atau tenaga medis yang melakukan prosedur sirkumsisi memang umumnya akan meminta Ayah Bunda datang kembali untuk melakukan kontrol. Namun itu biasanya berselang 3 sampai 7 hari setelahnya.

Sunat perbaikan merupakan kondisi yang kerap dianjurkan ketika seseorang mengalami gagal sunat. Sunat ini dilakukan untuk memperbaiki hasil khitan sebelumnya. Pada anak laki-laki, gagal sunat dapat menyebabkan masalah kesehatan ketika beranjak dewasa. Sisa kulup pada kepala kemaluan yang belum terpotong sempurna berpotensi memicu penumpukan kotoran (smegma), iritasi, pembengkakan, dan infeksi.

Sunatan massal merupakan salah satu kegiatan yang memungkinkan buah hati Ayah Bunda dikhitan tanpa mengeluarkan biaya. Umumnya, khitan massal dilakukan oleh lembaga , perusahaan, sekolah, dll. Namun, tak sedikit orang yang mampu secara finansial menggelar acara khitan massal untuk kegiatan sosial sekaligus berbagi kebahagiaan.

Metode sunat fine sealer layak dipertimbangkan oleh Ayah Bunda yang ingin menyunatkan anak di usia bayi. Pada dasarnya, sunat untuk bayi diperbolehkan. Namun, terdapat sejumlah hal yang harus dipertimbangkan lantaran sunat pada bayi cukup kompleks. Untuk meminimalisasi risiko, Ayah Bunda harus memperbanyak informasi mengenai metode sunat, kontrol post, daftar klinik sunat tepercaya di Bekasi, hingga biaya yang diperlukan. Hal ini akan membantu Ayah Bunda membuat keputusan terbaik bagi buah hati. 

Salah satu asumsi tentang manfaat sunat yang masih dipercaya masyarakat adalah khitan dapat membuat anak tumbuh besar dan tinggi dengan cepat. Selain fisik, hal ini biasanya didasarkan pada perubahan perilaku, seperti anak yang awalnya manja menjadi lebih mandiri dan terlihat dewasa setelah disunat. Benarkah?

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis virus yang menjadi penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), penyakit yang kini menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar orang. Data UNAIDS per 2017, terdapat sebanyak 36,9 juta penderita HIV/AIDS di seluruh dunia. Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan angka penyebaran penderita HIV/AIDS, salah satunya adalah sunat dewasa.

Rasa sakit adalah momok utama bagi anak laki-laki yang hendak disunat. Tak dimungkiri, prosedur khitan dengan menggunakan alat bedah memang terdengar sedikit ngeri, sehingga memunculkan rasa takut pada anak. Meski begitu, sebaiknya Ayah Bunda tak perlu berbohong soal ini.

Setiap orang tua perlu memperhatikan tumbuh kembang balita kesayangan secara seksama. Apalagi, masa 2 tahun pertama anak ( 1000 hari pertama sejak awal kehamilan), adalah momen penting bagi pertumbuhan otak mereka. Para ahli pun banyak yang menyebut momen ini sebagai usia emas. Oleh karena itu, ayah bunda perlu memastikan bahwa anak mengalami gangguan perkembangan pada masa usia emas itu.

 

Salah satu penyakit yang rentan menyerang organ kelamin adalah fimosis. Kondisi kesehatan in ditandai dengan kecilnya lubang kencing yang ada di kulup penis sehingga kulup tidak bisa ditarik ke arah belakang kepala penis. Fimosis umumnya terjadi pada bayi. Namun, tak jarang orang dewasa juga mengalami hal serupa.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi