Ayah Bunda mungkin pernah mendengar istilah sunat gagal. Gagal sunat memang bisa saja terjadi setelah proses sirkumsisi selesai dilakukan. Ini bisa dilihat pada bagian kulup kepala penis yang masih tersisa. Jika sunat dilakukan dengan benar, seharusnya bagian kulup sampai lingkaran kepala penis sudah terpotong rapi.
Seiring dengan semakin majunya teknologi kedokteran, metode yang digunakan untuk melakukan sunat atau sirkumsisi juga semakin beragam. Beberapa cara sunat sengaja didesain demi kenyamanan dan mengurangi rasa sakit. Salah satu metode sunat yang saat ini semakin populer di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta adalah sunat klamp.
Sunat perbaikan merupakan kondisi yang kerap dianjurkan ketika seseorang mengalami gagal sunat. Sunat ini dilakukan untuk memperbaiki hasil khitan sebelumnya. Pada anak laki-laki, gagal sunat dapat menyebabkan masalah kesehatan ketika beranjak dewasa. Sisa kulup pada kepala kemaluan yang belum terpotong sempurna berpotensi memicu penumpukan kotoran (smegma), iritasi, pembengkakan, dan infeksi.
Secara medis, sunat atau sirkumsisi dapat diartikan sebagai proses melepaskan kulit penutup penis (prepusium) dengan tindakan operasi, jahitan, dan teknik lainnya. Seperti diketahui, selain teknik sunat konvensional, kini telah hadir beragam metode yang lebih praktis dan kian ramah anak, sebut saja seperti klamp, lem, dan yang terbaru FineSealer.
Sebagaimana Ayah Bunda ketahui, cukup banyak metode sunat yang tersedia. Klinik 123 memperkenalkan inovasi terbaru, yakni metode fine sealer yang minim sakit dan tanpa pemasangan alat sehingga anak tak perlu takut ketika mendengar kata sunat. Dibandingkan metode sunat konvensional, proses sunat fine sealer tergolong cepat. Pasalnya, tidak memerlukan jahitan dan pemasangan alat pasca sunat.
Menarik, bukan? Yuk, cari tahu lebih banyak lagi mengenai sunat fine sealer melalui penjelasan berikut ini!
Metode sunat fine sealer tengah hangat diperbincangkan. Maklum saja, metode ini menawarkan proses sunat yang relatif cepat dan minim rasa sakit. Hasil sunat juga rapi dan tampak lebih estetik. Selain itu, harganya masih tergolong ramah kantong. Bagi Ayah Bunda yang tertarik menyunatkan anak dengan metode ini, simak persiapan sunat fine sealer berikut ini!
Alat kelamin bengkak setelah disunat adalah kondisi yang normal terjadi. Idealnya, pembengkakan tersebut akan kempis sendiri dalam beberapa hari. Itulah mengapa, pasien khitan perlu menjalankan perawatan pasca sunat yang tepat untuk memastikan lukanya cepat kering dan terhindar dari infeksi. Untuk itu, simaklah penjelasan berikut ini dan temukan solusi untuk alat kelamin bengkak pasca dikhitan!
Bagi sebagian orang, sunat jengger mungkin akan diasosiasikan dengan bentuk model hasil sunatan yang menyerupai jengger ayam. Dengan semakin berkembangnya teknologi, model sunat memang dapat dibuat ke berbagai macam bentuk dan model. Selain model jengger ayam, ada juga model bunga mawar, kuncir kuda, torpedo, atau shockbreaker. Pada dasarnya, model-model tersebut dibentuk dari bekas luka sunat yang sengaja dibuat tidak rapi, sesuai keinginan.
Sunat adalah kewajiban bagi anak laki-laki dalam agama Islam. Selain menjadi bagian dari syariat, hal ini juga bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan alat reproduksi, serta mencegah berbagai penyakit di area kelamin.
Saat ini, banyak masyarakat yang percaya bahwa sunat sebaiknya dilakukan sebelum anak menginjak usia remaja atau usia “puber”. Selain itu, sunat anak pubertas juga dianggap lebih aman, serta dipandang sebagai tanda bahwa seorang anak sudah siap beranjak dewasa.