Berbagai macam model khitan ini sangat diharapkan dapat membantu memenuhi kepuasan seksual pasien yang disunat atau pasangannya nanti. Sayangnya, belum ada kajian dan penelitian yang mendalam tentang pengaruh bentuk model sunat pada penis dengan kepuasan dan kemampuan seksual di masa depan.
Namun, sunat jengger yang dimaksud dalam tulisan ini adalah terkait dengan revisi hasil sunatan pada penis yang disunat dengan tidak benar.
Jengger Ayam Pada Penis
Dalam beberapa kasus, ditemukan pasien yang memang mengalami sunat gagal dan membutuhkan perbaikan bentuk. Setelah sembuh dari sunat, muncul gelambir pada bagian bawah penis yang tampak seperti jengger ayam. Hal ini terjadi karena pada saat disunat, kulup pada penis tidak terpotong secara sempurna dan menyebabkan sisa kulit masih ada dan menggelambir.
Selain karena proses pemotongan kulup yang tidak sempurna, jengger pada penis juga dapat disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut yang berlebihan setelah luka. Sunat jengger juga dibutuhkan bila jengger ayam yang muncul pada penis diakibatkan oleh faktor lain, seperti infeksi, tumor, kutil kelamin, atau skin tag. Kondisi-kondisi tersebut biasanya diketahui setelah melakukan pemeriksaan dokter secara menyeluruh.
Prosedur Sunat Jengger
Prosedur sunat sudah dianggap sebagai tindakan operasi sederhana. Di Indonesia, praktik sunat tidak hanya ditangani oleh tim medis saja, tetapi juga berasal dari beragam kalangan, seperti dukun sunat. Ini yang menyebabkan hasil sunat menjadi lebih beragam dan terkadang juga ada yang membutuhkan sunat revisi, seperti sunat jengger.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, alasan dilakukannya sunat jengger adalah masih tersisanya kulup atau kulit pada kepala penis yang tersisa banyak setelah prosedur sunat. Prosedur revisi sunat juga dilakukan jika memang ada efek samping dari tindakan medis, infeksi, atau perubahan bentuk pada kulit penis.
Dalam melakukan prosedur pemotongan jengger, akan dilakukan dengan cara bius lokal, seperti prosedur yang dilakukan oleh Klinik Sunat 123. Gelambir atau jengger ayam yang ada kemudian dilakukan sayatan dan dibuang sesuai dengan kebutuhannya. Bila disebabkan oleh bekas luka yang berlebihan atau kerutan bekas luka, maka akan dilakukan eksisi. Umumnya, prosedur ini sangat disarankan untuk dilakukan minimal 3 bulan setelah proses sunat sebelumnya.
Setelah Sunat Jengger, Apa yang Perlu Dilakukan?
Setelah prosedur sunat jengger dilakukan, maka selanjutnya pasien disarankan untuk :
- Melakukan perawatan dan menjaga kebersihan pada bekas luka.
- Konsumsi secara teratur obat yang diberikan oleh ahli medis yang menangani sunat revisi.
- Bagi pria dewasa, tidak boleh melakukan hubungan seksual selama satu bulan setelah proses pemotongan jengger dilakukan. Bahkan ada beberapa tim medis yang menyarankan agar penis tidak mengalami ereksi terlebih dahulu.
- Gunakan elastic verban dalam masa peradangan agar edema setelah operasi bisa turun dan terhindar dari darah yang membeku.
Walaupun sunat adalah prosedur bedah yang umum dan sederhana, tetapi sebaiknya agar dapat memilih tempat sunat yang terpercaya dan ditangani oleh tenaga ahli medis profesional. seperti Klinik Sunat 123. Dengan tenaga medis yang kredibel dan berpengalaman dan fasilitas yang mumpuni, sunat di Klinik Sunat 123 menjadi lebih aman dan nyaman karena sesuai dengan prosedur. Selain sunat konvensional, Klinik Sunat 123 juga melayani sunat revisi, seperti sunat jengger.