Nyeri, demam, hingga meriang terkadang ditemui pada anak setelah sunat. Namun, Ayah Bunda tidak perlu panik. Sebab, sebagian dari efek samping tersebut masih tergolong normal terutama jika tidak terjadi secara berlarut-larut.
Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah keluarnya cairan putih seperti nanah di kepala penis anak. Bagi Ayah Bunda yang baru pertama kali melihat hal seperti ini, mungkin saja ada rasa khawatir, takut kalau cairan putih tersebut adalah tanda infeksi sunat. Kalau sudah infeksi, tentu saja luka akan lebih lama sembuhnya. Padahal, tanda tersebut tidak selalu berarti infeksi, lo!
Jadi, cairan apa itu?
Pada proses sunat, kulup penis akan ditarik ke belakang setelah dipotong. Kemudian, dijahit atau dilem menggunakan lem bedah agar tidak mengganggu. Pada beberapa kasus anak, kulup sebelumnya cukup menempel pada ujung penis sehingga sedikit sulit untuk ditarik dan dijahit.
Nah, karena menempel inilah, sehingga leukosit muncul ketika kulup ditarik dan dijahit. Leukosit di sana berfungsi untuk menghalau bakteri sebagai bentuk pertahanan tubuh. Biasanya, leukosit akan keluar sesuai kebutuhan tubuh dan hilang dengan sendirinya. Tapi, tidak ada salahnya kalau Ayah Bunda mau membersihkannya dengan kain kassa dan air hangat yang steril.
Membedakan cairan infeksi sunat dan Leukosit Biasa
Penampakan cairan infeksi dan leukosit biasa cukup mirip, yaitu berwarna putih susu kekuningan. Namun, Ayah Bunda perlu tahu bedanya agar tidak terlampau panik saat hal ini terjadi.
Pada infeksi sunat, yang keluar adalah nanah dan biasanya diiringi dengan demam tinggi. Anak juga akan merasa tidak nyaman saat buang air kecil. Kalau sudah begini, sebaiknya Ayah Bunda pertimbangkan untuk membawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sementara itu, cairan leukosit juga memiliki warna putih yang pekat. Namun, keluarnya cairan tidak dibarengi dengan demam. Ketika dibersihkan, area sunat tidak terasa sakit sehingga Ayah Bunda tidak perlu khawatir mengenai hal ini.
Sunat oleh Ahlinya, Hindari Infeksi Sunat!
Banyak faktor yang bisa menyebabkan infeksi sunat. Salah satunya adalah kebersihan yang tidak terjaga saat proses sunat. Selain itu, bekas sunat yang tersentuh tangan yang tidak higienis setelah sunat pun bisa menjadi masalah. Maka dari itu, pastikan Ayah Bunda memilih tempat sunat yang tepat dan ditangani oleh ahlinya.
Kualitas tersebut bisa Ayah Bunda dapatkan di sunat123.com. Dengan dokter-dokter berpengalaman, sunat123 menawarkan berbagai metode sunat, dari mulai cara konvensional hingga dengan teknologi lem yang terkini.
Sebelum memutuskan metode yang paling nyaman untuk anak, Ayah Bunda boleh berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang akan menangani sunat nanti sebagai catatan, ada baiknya sang anak disunat dalam kondisi sehat dan diberi pengertian mengenai proses sunat. Rasa sakit mungkin akan terasa, tetapi Ayah Bunda bisa memilih metode yang memiliki risiko sakit paling minim.
Dengan begitu, anak sudah akan siap mental ketika dibawa ke dokter untuk proses sunat. Dokter yang mengerti dan berpengalaman tentunya akan menerapkan metode terbaik dan menawarkan metode sunat yang paling nyaman untuk anak.
Kalau sudah nyaman, proses sunatnya pun akan terasa lebih mudah dan penyembuhan akan lebih cepat. Jadi, bagaimana Ayah Bunda, sudah menentukan metodenya?
Yuk, hubungi sunat123 untuk informasi lebih detail mengenai informasi sunat di Jakarta dan sekitarnya.