Sunat merupakan hal yang wajib dilakukan oleh umat muslim. Setiap laki-laki, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa harus disunat. Sunat anak tidak mengecualikan kondisi setiap individu. Artinya, anak laki-laki normal maupun yang masuk kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki kewajiban sunat.
Sunat merupakan sebuah tindakan medis yang bertujuan untuk menghilangkan bagian kulup pada penis pria. Tujuannya, agar alat kelamin terlindungi dari berbagai risiko penyakit kelamin berbahaya seperti fimosis, HPV, bahkan HIV. Selama ini, praktik sunat erat dengan tradisi Islam.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, metode khitan atau sunat yang digunakan semakin beragam. Sebagaimana yang kita tahu, sunat identik dengan kata “menyakitkan.” Hal ini membuat banyak anak kecil ketakutan dan enggan melakukan sunat.
Sunat gemuk merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut prosedur khitan yang dilakukan pada anak dengan kelebihan berat badan. Dalam kondisi anak gemuk, ada beberapa kesulitan yang kerap ditemui oleh dokter. Pertama, yaitu ukuran penis normal tetapi terlihat kecil karena tertutup lemak.
Sunat sering menjadi hal menakutkan bagi anak-anak. Di bayangan anak-anak, sunat akan membuat mereka merasakan sakit dan sulit beraktivitas lantaran pemulihannya cukup lama. Namun, hal ini terjadi sebelum ditemukan metode sunat yang memungkinkan anak merasakan minimal rasa nyeri dan perdarahan. Di era modern, sunat tidak hanya dilakukan di klinik saja, melainkan juga di rumah. Bahkan, sunat di rumah lebih disukai dan dipilih orang tua lantaran dianggap lebih aman dan nyaman bagi buah hati.
Sunat dilakukan dengan menghilangkan bagian kulup pada penis. Proses pelaksanaannya berlangsung singkat. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Ayah Bunda akan menjumpai adanya kegagalan yang kerap disebut dengan istilah sunat gagal.
Sunat anak bukan hanya berkaitan dengan metode yang digunakan. Namun, Ayah Bunda juga perlu memperhatikan secara cermat cara perawatan setelah khitan. Tanpa adanya perawatan yang baik, luka sunat dapat memburuk dan tidak kunjung sembuh. Ayah Bunda tentu tidak menginginkan kejadian tersebut menimpa si kecil, kan?
Bagi laki-laki beragama Islam, sunat bersifat wajib hukumnya. Bukan hanya untuk memenuhi kewajiban agama, sunat sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesehatan. Jika tidak menjalani sunat, ada risiko yang bisa dialami oleh laki-laki, bahkan bisa berdampak terhadap pasangannya kelak.
Karena itu, anak yang berkebutuhan khusus juga perlu menjalani sunat. Namun, proses sunat bisa jadi lebih sulit bergantung pada kondisi anak yang bersangkutan. Supaya berjalan dengan lancar, sunat berkebutuhan khusus tentu membutuhkan perlakuan khusus pula.
Anak yang bertubuh gemuk kerap “ditolak” oleh dokter saat akan melakukan sunat. Hal ini karena kondisi penis anak gemuk tidak sama dengan anak yang memiliki berat badan normal. Namun, apakah hal ini berarti anak gemuk tidak bisa atau tidak boleh disunat? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sunat gemuk, simak ulasan berikut ini.