Ayah Bunda mungkin merasa khawatir menyunatkan anak di masa pandemi COVID-19. Hal yang wajar karena penularan dan penyebaran virus Corona sangatlah cepat. Namun, dr. Wira berpendapat bahwa dengan mematuhi protokol Covid, sunat dapat dilakukan.

Sunat sendiri memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menurunkan risiko infeksi saluran kemih. Sunat juga mencegah terjadinya balanitis, balanopostisis, fimosis, dan paraphimosis.

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan paling serius yang dihadapi di abad ke-21. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2018 ada 25,7% anak berusia 13-15 tahun yang memiliki masalah berat badan berlebih. Sementara itu, sekitar 10,8% anak berumur 5-12 tahun mengalami masalah yang serupa pada tahun yang sama.

Sebagai orang tua, Ayah Bunda tentu selalu mengusahakan yang terbaik untuk sang buah hati di rumah. Karena itu, memilih layanan sunat yang aman dan nyaman juga menjadi salah satu prioritas orang tua ketika memiliki anak laki-laki. Nah, bagi Ayah Bunda yang sedang mencari tempat sunat down syndrom yang aman dan nyaman untuk pasien anak, Klinik Sunat 123 siap memberikan layanan terbaiknya. Untuk lebih jelasnya, simak dahulu penjelasan di bawah ini!

Pada zaman dahulu, anak biasanya dilarang memakai celana dalam setelah disunat. Karena dikhawatirkan, mengenakan celana dalam akan menggesek luka jahitan sunat dan malah membuatnya jadi susah kering. Namun, kini Ayah Bunda tidak perlu repot sebab sudah ada yang namanya celana sunat. Pemakaiannya juga seperti celana dalam biasa lho. Sangat praktis, bukan?

Sunat klamp merupakan metode sirkumsisi paling aman yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO). Prosedur sunat ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima menit tanpa jahitan. Prosesnya pun tidak mengakibatkan pendarahan maupun rasa nyeri pada alat vital.

Di rumah saja menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 meluas. Otomatis semua kegiatan Ayah Bunda sekeluarga berpusat di rumah. Si kecil pun turut tenggelam dalam kesibukan belajar online di rumah.

Salah satu asumsi tentang manfaat sunat yang masih dipercaya masyarakat adalah khitan dapat membuat anak tumbuh besar dan tinggi dengan cepat. Selain fisik, hal ini biasanya didasarkan pada perubahan perilaku, seperti anak yang awalnya manja menjadi lebih mandiri dan terlihat dewasa setelah disunat. Benarkah?

Banyak penderita diabetes yang mengalami ketakutan ketika harus menjalani sunat. Penyunatan pada penderita diabetes sebenarnya sama dengan sunat biasa hanya pada penderita diabetes kadar gula yang tinggi bisa mempengaruhi proses penyembuhan bahkan meningkatkan resiko yang mungkin timbul. Ada begitu banyak risiko yang bisa terjadi, termasuk komplikasi beragam jenis penyakit. Pada kondisi yang kronis, komplikasi tersebut dapat berakibat amputasi ataupun kehilangan nyawa.

Sunat atau khitan menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap laki-laki beragama Islam. Kewajiban ini tidak mengecualikan kondisi pada masing-masing individu. Anak laki-laki normal ataupun mereka yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus memiliki kewajiban yang sama dalam bersunat.

Sunat merupakan momok bagi hampir setiap anak laki-laki. Bayangan rasa sakit yang ditimbulkan bahkan sampai membuat mereka takut sunat meski usianya sudah cukup dewasa. Ini tentu jadi PR tersendiri bagi orang tua, karena bagaimanapun, khitan adalah salah satu syariat agama yang mesti dilaksanakan setiap muslim.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi