Kendati sunat klamp tergolong aman, Ayah Bunda tetap harus menerapkan perawatan ekstra pada “burung” si kecil pascasirkumsisi. Pasalnya, luka bekas sunat lebih rentan pembengkakan hingga infeksi.

Bagaimana perawatan sirkumsisi dengan metode klamp? Berikut ini tipsnya!

Pastikan Si Kecil Istirahat Minimal Tiga Jam setelah Sunat

Setelah proses sunat, biasanya si kecil diperbolehkan pulang. Meskipun sirkumsisi klamp minim pendarahan, anak harus tetap mengurangi gerakan. Pastikan ia beristirahat selama tiga jam pascasunat untuk mencegah edema.

Edema (bengkak) merupakan pengumpulan abnormal cairan pada celah antara sel maupun jaringan tubuh. Akumulasi cairan itulah yang menyebabkan pembengkakan.

Normalnya, edema tampak berair seperti gelembung. Biasanya, edema mengecil dalam beberapa hari.

Jika dibiarkan, edema dapat menyebabkan demam dan rasa ngilu. Bahkan, edema bisa menyebar ke bagian lain dan mengeluarkan nanah.

Bersihkan “Burung” Si Kecil dengan Rivanol Usai Buang Air Kecil

Jika si kecil ingin buang air besar, Ayah Bunda dapat membantunya dengan memanfaatkan tabung smartklamp. Setelah buang air kecil, pakailah kain kasa yang ditetesi Rivanol untuk membersihkan tabung tersebut.

Ajak Si Kecil untuk Mandi Teratur

Mandi merupakan salah satu upaya menghindarkan si kecil dari infeksi. Namun, Ayah Bunda harus melakukan secara hati-hati agar tabung smartklamp tidak lembap. Pastikan, tabung tersebut dikeringkan menggunakan handuk atau tisue setelah si kecil selesai mandi.

Jika Ayah Bunda khawatir luka si kecil terkena cipratan air, cukup gunakan kain lap untuk membersihkan tubuhnya. Upayakan membasahi kain lap tersebut dengan air yang mengandung antiseptik. Tujuannya supaya si kecil terhindar dari infeksi mikroba berbahaya.

Selain menggunakan antiseptik, Ayah Bunda bisa memakai air hangat ketika memandikan si kecil. Pasalnya, air hangat dapat memberikan efek relaks dan bebas bakteri berbahaya.

Cegah Infeksi dengan Mengoleskan Betadine di Sekitar Luka

Pada dasarnya, Betadine memiliki kandungan povidone iodine yang mampu menghambat pertumbuhan virus, jamur, dan bakteri. Obat ini dapat dijadikan sebagai pertolongan pertama untuk luka ringan di luar tubuh.

Betadine aman digunakan pada luka si kecil karena tidak menimbulkan perih. Selain itu, Betadine juga mampu mencegah iritasi secara cepat.

Kendati aman, Ayah Bunda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan Betadine pada anak pascasunat. Pasalnya, beberapa anak kerap alergi terhadap kandungan Betadin

Kurangi Rasa Sakit dengan Minum Obat Antinyeri

Nyeri pascasunat kerap dirasakan sebagian anak pascasunat. Pasalnya, efek anestesi hilang dalam beberapa jam setelah sirkumsisi. Namun, Ayah Bunda tidak perlu khawatir; obat analgesik bisa membantu meredakannya.

Analgesik merupakan sekelompok obat pereda nyeri yang tidak menyebabkan kantuk. Contoh obat analgesik, antara lain Aspirin, Kodein, serta Asetaminofen. Khusus untuk bayi, biasanya dokter menganjurkan analgesik berupa paracetamol dan ibuprofen.

Itulah pembahasan singkat seputar perawatan sunat klamp yang mudah diterapkan di rumah. Ayah Bunda dapat melakukan sirkumsisi dengan metode ini dengan menggunakan layanan sunat 123.

Sunat 123 merupakan layanan sirkumsisi profesional yang menawarkan beberapa teknik modern. Klinik sunat ini juga tersebar di beberapa daerah di Indonesia, seperti Medan, Bekasi, Cibitung, dan Cikarang. Tunggu apa lagi? Hubungi customer service sunat 123 sekarang juga dan nikmati berbagai manfaatnya!