Beberapa jenis komplikasi yang dapat muncul akibat sunat pada penderita diabetes di antaranya:
1. Terhambatnya sirkulasi darah
Jenis komplikasi pertama yang bisa muncul pada penderita diabetes adalah adanya gangguan sirkulasi darah. Sistem sirkulasi darah memiliki peran penting bagi tubuh, untuk menyebarkan nutrisi dan oksigen yang berperan penting dalam penyembuhan luka. Ketika sistem sirkulasi darah mengalami hambatan, luka sunat pada penderita diabetes, sukar sembuh dan bahkan bisa bertambah parah.
2. Neuropati atau kerusakan saraf
Kerusakan saraf menjadi komplikasi berikutnya yang harus diwaspadai ketika seorang penderita diabetes memutuskan untuk sunat. Kerusakan saraf atau yang biasa disebut neuropati, membuat seseorang tidak bisa merasakan apapun pada area luka, termasuk rasa perih, nyeri, dan sakit. Hal ini disebabkan karena saraf pada area luka telah rusak dan tak bisa mengirimkan sinyal kepada otak.
Pada situasi seperti ini, penderita diabetes akan cukup kesulitan dalam mengecek kondisi lukanya. Bisa saja, Anda tidak sadar kalau luka sunat telah mencapai tahapan yang begitu parah. Alhasil, penanganan luka menjadi terlambat sehingga luka mengalami infeksi dan borok.
3. Menurunnya sistem kekebalan tubuh
Kondisi yang harus diwaspadai selanjutnya oleh para penderita diabetes ketika sunat adalah adanya penurunan sistem kekebalan tubuh. Kandungan gula darah yang tinggi dalam tubuh, bisa menghambat kinerja sel-sel yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh. Hasilnya, luka sunat menjadi lebih sulit diobati dan bahkan bisa mudah mengalami infeksi.
4. Gangrene
Komplikasi berikutnya yang bisa muncul ketika penderita diabetes menjalani sunat adalah gangrene. Komplikasi ini timbul saat jaringan tubuh yang ada pada penis mengalami kematian karena kekurangan pasokan darah. Gangrene juga bisa diakibatkan ketika luka sunat mengalami infeksi bakteri. Gangrene yang muncul pada alat kelamin, disebut dengan nama gangrene fournier.
Ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan untuk mengenali terjadinya komplikasi gangrene pada luka sunat. Tanda tersebut di antaranya adalah:
- Adanya perubahan warna kulit menjadi biru, ungu, merah, ataupun hitam.
- Muncul rasa nyeri yang sangat hebat pada area yang terserang gangrene.
- Timbul bengkak serta kulit yang melepuh dengan disertai nanah.
- Permukaan kulit yang mengalami gangrene terlihat pucat dan terasa dingin.
- Timbulnya bau yang tidak sedap dari luka yang mengalami gangrene.
5. Sepsis
Komplikasi yang tak kalah berbahayanya ketika sunat penderita diabetes dilakukan dengan cara salah adalah sepsis. Komplikasi ini muncul ketika luka sunat mengalami infeksi yang kemudian berakibat pada penurunan tekanan darah. Selain itu, sepsis juga dapat memunculkan demam, pusing, sesak napas, serta adanya gangguan irama jantung.
Komplikasi berbahaya tersebut memang bisa mengancam nyawa. Meski begitu, bukan berarti penderita diabetes tidak diperbolehkan untuk sunat. Anda tetap bisa melakukan sunat seperti halnya pria normal. Hanya saja, persiapan sunat harus dilakukan dengan matang. Konsulkan penyakit diabetes anda ke dokter penyakit dalam dan utaran niat anda untuk sunat. Mintalah advice dari dokter penyakit dalam anda kapan dan bolehnya anda disunat.
Demikian pula proses penyunatan yang harus menggunakan tenaga dokter profesional dan berpengalaman. Hal yang tak kalah pentingnya, Anda harus menangani luka sunat dengan cara yang tepat.
Untuk menghindari komplikasi berbahaya itu, cara terbaik yang perlu Anda lakukan adalah dengan memilih lokasi sunat yang berkualitas. Untuk hal yang satu ini, Anda bisa memercayakannya kepada Sunat 123. Di sini, Anda akan ditangani oleh tenaga dokter yang profesional dan berpengalaman. Cara penanganan yang profesional, penting untuk meminimalkan terjadinya komplikasi akibat sunat.