Triwahyudi ZE, dr, MARS

Triwahyudi ZE, dr, MARS

Masa penyembuhan dan kontrol setelah sunat itu tidak selalu ribet, kok. Termasuk bagi putra Ayah Bunda yang tidak sunat di Sunat 123 atau dengan kata lain sunat di klinik tetangga. Di Layanan Sunat 123, semuanya bisa menjadi lebih mudah, kami bisa melayani kontrol di rumah setelah sunat bagi segala usia. 

Sunat menjadi tradisi yang hampir dilakukan oleh 100% umat muslim di Indonesia, utamanya laki-laki. Apalagi, hukum untuk melaksanakan khitan bagi laki-laki dalam mazhab Syafi'i yang dianut oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia adalah wajib. Dalam pelaksanaannya, para ulama mendorong agar sunat dilakukan ketika masih berusia anak.

Indonesia mengenal luas budaya sunat alias khitanan, terutama pada anak lelaki dari keluarga Muslim. Akan tetapi, khitanan ternyata sudah ada sejak dulu dalam tradisi berbagai suku. Mulai dari Aceh hingga Bugis, tradisi sunat dilakukan dengan berbagai alasan, seperti menjaga kesehatan serta menanam harapan baik terhadap anak.

Ayah Bunda tentu tidak asing lagi dengan khitan laser atau sunat laser. Sebenarnya, istilah sunat laser ini merupakan bentuk salah kaprah masyarakat dalam mengartikan metode sirkumsisi. Sunat laser sebenarnya memiliki nama asli metode kauter karena menggunakan alat bernama electric cauter yang prinsip kerjanya mirip mesin solder.

Sebenarnya, kapan waktu yang tepat untuk khitan? Pasti Ayah Bunda pernah bertanya atau mendapatkan pertanyaan ini. Umumnya, orang tua di Indonesia akan mengkhitankan sang buah hati ketika usianya berada pada akhir SD atau awal SMP. Faktanya, khitan atau sunat memang bisa dilakukan kapan saja. Namun, ternyata, semakin bertambah usia, proses sunat akan menjadi lebih rumit. Penyembuhannya pun membutuhkan waktu yang terbilang lebih lama. Lalu, kapan waktu terbaik untuk khitan?

Umumnya, sunat dilakukan ketika laki-laki menjelang menginjak usia remaja, atau bisa dikatakan akil balig. Meski begitu, tak sedikit pula pakar kesehatan yang menyarankan orang tua untuk mengkhitankan anak laki-laki mereka sedini mungkin. Terlepas dari rasa sakit yang diperoleh, sunat ternyata memiliki banyak manfaat, di antara adalah menjaga penis tetap bersih dan sehat serta mengurangi risiko terserang berbagai penyakit kelamin menular.

Karena berbagai alasan, banyak pria yang menunda sunat hingga dewasa. Rasa malu pun tak pelak muncul, sebab dalam budaya masyarakat Indonesia, sunat lazim dilakukan pada usia kanak-kanak hingga remaja sebagai bagian dari ritual keagamaan. Sebenarnya, Anda tak perlu malu saat memutuskan untuk sunat ketika dewasa. Baik untuk alasan agama maupun kesehatan, sunat sangat dianjurkan demi melindungi organ intim dari risiko berbagai penyakit berbahaya.

Sunat, atau yang juga disebut dengan sirkumsisi memiliki banyak metode. Mulai dari metode pembedahan atau yang lebih dikenal dengan sunat konvensional, sunat kauter/laser, klamp, hingga metode lem. Kini, hadir lagi metode sunat lainnya, yaitu metode sunat stapler. Metode terbaru ini disebut sebagai teknis sunat paling mutakhir. Apa alasannya?

Praktik sunat (sirkumsisi) merupakan salah satu tindakan yang dilatarbelakangi oleh alasan agama, tradisi, dan kesehatan. Sunat pada laki-laki biasanya dilakukan pada saat bayi atau ketika anak-anak. Meskipun demikian, laki-laki dewasa juga dapat menjalani praktik ini apabila belum melakukannya pada waktu kecil.

Bicara soal kesehatan reproduksi, banyak orang mengira hal tersebut adalah urusan wanita. Padahal, kesehatan reproduksi pria juga harus mendapat perhatian. Hal ini harus diperhatikan sejak kecil, terutama menyangkut hal-hal seperti berbagai gangguan, penyakit, dan infeksi. Berikut hal-hal yang harus Anda perhatikan soal kesehatan reproduksi pada kaum pria.

Page 4 of 5

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi