Mengenal Metode Sunat Stapler
Sunat dengan metode stapler adalah yang teknik terbaru yang diperkenalkan oleh dokter dalam sunat. Metode ini menghilangkan kulit kulup penis dengan menggunakan sebuah alat yang bernama stapler, atau disposable circumcision anastomat. Teknik stapler dalam sirkumsisi sendiri juga sering disebut dengan teknik behel.
Pembuatan alat sunat dengan metode stapler ini sebenernya mengusung konsep yang tidak jauh berbeda dengan alat stapler yang digunakan oleh dokter untuk melakukan pembedahan ambeien atau wasir. Selain itu, stapler ini juga mirip dengan alat untuk menyambung usus. Teknik penjahitan dengan metode stapler juga telah banyak diadaptasi pada berbagai proses pembedahan di dunia medis. Alasannya sederhana, karena sifatnya yang lebih ‘reliable’.
Alat stapler yang digunakan dalam sirkumsisi dengan metode ini merupakan alat sekali pakai. Ukurannya pun beragam, mulai dari ukuran bayi, anak, remaja, hingga dewasa. Penggunaan alat sekali pakai ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit kelamin menular. Jadi, tidak perlu risau akan higienitas alat stapler ini.
Proses Siskumsisi dengan Stapler
Proses sirkumsisi dengan stapler ternyata amat mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu. Tahap pertama yaitu memasukkan kepala zakar ke dalam corong yang disebut ‘plastibell’. Ukuran corong ini telah ditentukan, yang kemudian berfungsi untuk melindungi kepala zakar. Selanjutnya adalah proses ‘marking’ atau menentukan paras kulup yang akan dipotong. Cukup dengan satu kali ‘firing’, maka kulup akan langsung terjepit dan terpotong.
Lalu, perekatan kulit akan dilakukan dengan stapler nail yang berfungsi sebagai alat jahit berikut lapisan berupa silikon dengan tekstur tipis yang berfungsi untuk menguatkan stapler nail tersebut. Stapler nail bersama silikon tipis tadi akan mengikat tempat bekas pemotongan kulit yang memungkinkan pasien tetap bebas beraktivitas setelah proses sunat selesai dilakukan.
Berbagai Keunggulan Sirkumsisi dengan Metode Stapler
Ternyata, dibandingkan dengan metode sirkumsisi lainnya, metode stapler memiliki risiko infeksi dan perdarahan kecil, begitu pula dengan rasa sakit setelah proses sunat selesai dilakukan. Beberapa keunggulan sirkumsisi dengan metode stapler lainnya yaitu:
- Luka Sembuh Lebih Cepat
Metode sunat stapler memungkinkan kulit dan mukosa bertemu secara langsung, sehingga penyembuhan primer bisa didapatkan. Selain itu, resiko dehisense atau merenggangnya kulit dan mukosa lebih minimal dengan adanya stapler. Maka luka sunat akan dapat sembuh lebih cepat). - Mengurangi Rasa Nyeri
Berbeda dengan metode lainnya, luka potong dengan sunat stapler akan ditutup dengan cincin silikon dan dilapisi dengan perban. Hal ini akan mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan ketika alat sunat dilepaskan. - Aman untuk Segala Usia
Sunat dewasa memiliki risiko komplikasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan sunat saat anak-anak. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dan ekstra hati-hati ketika melakukan prosesnya. Nah, sunat stapler menjadi metode yang direkomendasikan oleh para pakar kesehatan karena risiko perdarahan, renggang dan infeksi yang ditimbulkan terbilang kecil. - Mengurangi Risiko Tertular Penyakit
Alat stapler yang digunakan akan selalu baru dan terjaga higienitasnya. Alat ini pun hanya sekali pakai, jadi risiko penularan penyakit kelamin bisa dikurangi. - Mengurangi Risiko Perdarahan
Perdarahan sangat mungkin terjadi ketika sunat, terlebih pada sunat dewasa. Inilah mengapa metode sunat stapler sangat dianjurkan untuk sunat dewasa, karena risiko perdarahan akibat kompleksitas proses sunat dapat dikurangi.
Demikian tadi ulasan singkat mengenai teknik sirkumsisi dengan metode stapler, metode sunat yang terbilang baru. Sunat 123 sebagai salah satu pioneer di Dunia Sunat Indonesia yang turut memperkenalkan Sunat Stapler untuk masyarakat Indonesia. Apa pun metode dan teknik yang digunakan, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengurangi dampak buruknya. Semoga bermanfaat.