Kebiasaan membedong bayi menjadi fenomena yang dipraktikkan secara luas oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat percaya kalau tradisi tersebut bermanfaat besar bagi perkembangan bayi. Pemakaian selimut untuk membungkus tubuh bayi, tidak hanya mampu memberi rasa hangat. Tak hanya itu, banyak juga yang beranggapan kalau bedong bayi berguna biar kaki si kecil tidak bengkok.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis virus yang menjadi penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), penyakit yang kini menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar orang. Data UNAIDS per 2017, terdapat sebanyak 36,9 juta penderita HIV/AIDS di seluruh dunia. Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan angka penyebaran penderita HIV/AIDS, salah satunya adalah sunat dewasa.
Sunat merupakan momok bagi hampir setiap anak laki-laki. Bayangan rasa sakit yang ditimbulkan bahkan sampai membuat mereka takut sunat meski usianya sudah cukup dewasa. Ini tentu jadi PR tersendiri bagi orang tua, karena bagaimanapun, khitan adalah salah satu syariat agama yang mesti dilaksanakan setiap muslim.
Mengkhitan anak adalah salah satu kewajiban yang mesti ditunaikan setiap orang tua muslim. Selain memenuhi syariat agama, proses memotong kulup (kulit yang menyelubungi ujung penis) ini juga memiliki manfaat medis yang sangat baik, salah satunya mencegah infeksi pada kelamin akibat smegma(sisa kemih yang tidak mengendap).
Sunat smart klamp merupakan metode terbaru yang diklaim lebih cepat, mudah, dan aman. Sejak diperkenalkan pertama kali di pameran alat kesehatan dunia di Dusseldorf, Jerman pada tahun 2001 silam, alat ini langsung melejit di pasaran. Pasalnya, smart klamp lebih praktis dibandingkan dengan alat lainnya dan bisa dilakukan di rumah-sunatan massal-klinik.
Bagi masyarakat Indonesia, sunat atau khitan bukan lagi sekadar tuntutan agama dan tradisi, melainkan juga telah dipandang perlu dari segi kesehatan. Sunat yang dalam bahasa medis disebut sirkumsisi ini diyakini bisa mencegah terjadinya infeksi dan penyakit kanker pada penis (zakar).