Pertanyaan apa saja yang sering dilontarkan si kecil? Lalu, bagaimana Ayah Bunda menjawabnya? Simak ulasan berikut.

1. Disunat, Sakit atau Tidak?

Menjelang sunat, si kecil biasanya merasa takut sakit. Jika ia pemberani, rasa sakit itu bisa terabaikan. Sebaliknya, anak yang penakut, cenderung mundur sebelum hari sunat tiba. Untuk mengatasi hal ini, Ayah Bunda tak perlu berbohong soal rasa sakit.

Kalau anak bertanya mengenai sakit atau tidaknya saat sunat, jawab dengan jujur. Katakan, bahwa sunat itu sakit, tetapi hanya sebentar. Berikan gambaran, rasa sakit tersebut seperti digigit semut.

2. Sembuhnya Berapa Lama?

Namanya anak-anak, pasti ingin lekas sembuh usai sunat supaya bisa beraktivitas kembali. Karena itu, sebagian anak kerap menanyakan waktu pemulihan pascasunat. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Ayah Bunda mesti memberikan rentang waktu. Pasalnya, waktu penyembuhan tiap anak berbeda—tergantung kondisi tubuh.

Coba jelaskan, bahwa masa pemulihan berlangsung antara 1-4 hari, walaupun penyembuhan sempurna sekitar 3 minggu. Namun, dengan berbagai metode sunat modern, si kecil bisa koq abis sunat langsung bersekolah. Paparkan juga, selama penyembuhan, ia harus mengikuti saran dokter. Misalnya, makan makanan bergizi, hinadri benturan di sekitar area kelamin, rajin merawat luka sunat dan tetap menggunakan celana dalamnya.

3. Disuntiknya di Mana?

Takut pada jarum suntik kerap menjadi alasan anak tidak mau sunat. Menurut riset The American Psychiatric Association, ada 10 persen anak fobia terhadap jarum suntik. Namun, sebagian lain, justru berani menanyakan tentang bagian mana yang akan disuntik.

Ayah Bunda bisa mulai menjelaskan dari manfaat suntik sebelum sunat. Katakan, bahwa suntik dilakukan supaya si kecil tidak merasakan sakit. Kedua, coba jelaskan, bagian yang akan disuntik, yakni di pangkal penis.

4. Boleh Pakai Celana?

Daya sembuh tiap anak berbeda; ada yang mampu pulih dalam waktu beberapa hari. Namun, anak lainnya, bisa jadi melewati masa penyembuhan selama tiga minggu.

Nah, Ayah Bunda mesti menjelaskan hal tersebut ketika anak bertanya tentang boleh atau tidaknya ia pakai celana. Katakan, bahwa ia tetap harus menggunakan celana dalam dan celana harian seperti anjuran Dokter
Salah satunya keuntungan sunat modern, metode smart klamp, dengan metode ini si kecil bisa bebas mandi dan berendam. Risiko pendarahan pada smart klamp lebih kecil, dan tidak memerlukan perban. Anak pun bisa langsung beraktivitas setelah sunat.

5. Habis Sunat, Kencingnya Bagaimana?

Anak kerap khawatir tidak bisa buang air kecil pascasunat. Ayah Bunda mesti menepis kekhawatiran ini dengan menjelaskan, bahwa ia tetap bisa kencing seperti biasa usai sunat. Meski begitu, Ayah Bunda harus tetap mendampingi si kecil saat buang air kecil. Upayakan air tidak mengenai bagian bekas luka di organ vitalnya, kecuali Ayah Bunda menerapkan metode sunat smart klamp. Setelah selesai buang air kecil, bantulah si kecil membersihkan bekas air seni yang menempel. Gunakan tisu supaya air seni cepat terserap.

Demikian ulasan seputar pertanyaan yang kerap ditanyakan anak menjelang disunat. Kesimpulannya, Ayah Bunda mesti menjawab setiap pertanyaan secara jujur, lugas, dan sederhana. Biarkan si kecil, mengerti, bahwa proses sunat yang menyakitkan akan membawa manfaat besar bagi kehidupannya di masa mendatang.

Ayah Bunda belum mendapatkan tempat sunat sampai saat ini? Percayakan sirkumsisi si kecil pada Klinik Sunat 123. Klinik ini menyediakan dokter andal, fasilitas lengkap, teknologi modern, dan metode sunat beragam.