Nah, Ayah Bunda yang punya rencana untuk mengkhitan anak dalam waktu dekat, ada baiknya melakukan persiapan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Anak
Dari sisi kesehatan, khitan memang hendaknya dilakukan sedini mungkin. Namun orang tua juga perlu mempertimbangkan faktor lain seperti kesiapan dan kebutuhan si anak yang akan dikhitan. Anak bayi yang belum tengkurap tentu berbeda dengan bayi yang sudah merangkak. Begitu pula antara balita dengan anak yang telah pubertas.
Pemilihan waktu juga penting diperhatikan, terutama jika anak sudah sekolah. Liburan sekolah adalah waktu yang nyaman untuk sunat, sehingga anak bisa merawat luka sunatnya dengan lebih baik. Namun saat musim liburan, tempat sunat juga akan ramai oleh anak-anak yang ingin dikhitan, tentunya akan menurunkan kenyamanan anak untuk disunat. Dengan metode sunat modern, khitan tak perlu lagi menunggu musim liburan tiba
2. Konsultasikan alat kelamin anak untuk menentukan metode yang terbaik
Sebelum sunat, pastikan Ayah Bunda sudah memeriksakan kesehatan alat kelamin anak ke dokter. Diagnosis awal sebelum sunat sangat penting dilakukan, sehingga dokter bisa menerapkan metode khitan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi putra Ayah Bunda.
Sebagai contoh, anak yang obesitas rentan mengalami buried penis, yakni kondisi yang menyebabkan jaringan ikat menutupi alat kelamin sehingga ukurannya tampak kecil, meski sebenarnya normal.
Selain itu, beberapa kelainan yang membutuhkan kondisi khusus untuk disunat, seperti kelainan darah (hemophilia) dan kelainan lubang kencing (hipospadia dan epispadia), Ayah Bunda dapat mempersiapkan sunat putranya di fasilitas yang paripurna.
Nah, dengan mengetahui kondisi kelamin secara keseluruhan, dokter selanjutnya dapat menentukan metode khitan yang paling tepat, apakah dengan teknik konvensional, laser, smart klamp, atau yang lainnya. Ingat, setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jadi, penting bagi Ayah Bunda mengetahuinya secara detail ya.
3. Pertimbangkan Biaya dan Fasilitas Tempat Sunat
Hal berikutnya yang tak kalah penting dipikirkan adalah di mana khitan akan dilangsungkan? Apakah klinik, rumah sakit, rumah sendiri, atau puskesmas. Memanggil dokter sunat untuk datang ke rumah umumnya membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan khitan langsung di klinik atau rumah sakit.
Selain biaya, kenyamanan anak saat sunat juga penting diperhatikan. Meski biayanya lebih murah, suasana di klinik tentu lebih ramai dibanding rumah sendiri. Lebih baik tanyakan pada anak, mana tempat yang sekiranya nyaman untuk mereka.
Cara paling tepat adalah mengajak anak untuk datang dan melihat secara langsung lokasinya. Coba datangi beberapa tempat sunat dengan anak-anak, dan biarkan dia yang menentukan dan memilih di mana dirinya akan disunat. Cara ini sangat efektif untuk memotivasi anak dan mengantisipasi anak jika tiba-tiba ngambek tak mau disunat saat hari H.
Jenis layanan yang ditawarkan juga perlu dimasukkan dalam daftar pertimbangan sebelum memilih tempat sunat untuk anak. Masing-masing klinik atau rumah sakit biasanya menyediakan fasilitas yang berbeda.
Rumah Sunat 123, misalnya, menyediakan layanan sunat dengan metode beragam yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, mulai dari sunat konvensional, sunat laser, sunat klamp, sunat stapler, dan sunat lem.
Tak hanya itu, pelayanan di rumah sunat modern ini juga sangat ramah anak, serta didampingi oleh tim dokter yang sudah berpengalaman di bidangnya, dilengkapi pula dengan perpustakaan mini dan ruang tunggu yang nyaman. Usai sunat, ada bingkisan berupa mainan yang akan membuat anak-anak merasa senang. Fasilitas ekstra semacam ini tentu akan membuat anak lebih nyaman dan senang saat disunat.
Nah, Ayah Bunda, pastikan semua checklist persiapan di atas sudah terpenuhi ya sebelum proses khitan dilangsungkan. Semoga bermanfaat!