Tugas orang tua adalah menyiapkan mental anak agar berani dan mau disunat tanpa perlu dipaksa. Bagaimana caranya? Simak poin-pon berikut ya.
1. Katakan Hal-Hal Positif
Perlu diketahui bahwa khitan memang sakit, tapi bukan berarti Ayah Bunda boleh menyerah begitu saja. Alih-alih berbohong pada anak, sebaiknya tanamkan hal-hal baik pada pikiran mereka bahwa khitan tak semenyakitkan yang dibayangkan.
Di sini, orang tua punya peran penting untuk memberi pengertian dan motivasi agar anak berani disunat, bukan malah menakut-nakutinya.
Caranya dengan sering-sering mengatakan kalimat positif kepada anak, seperti “Kakak kan anak yang pemberani. Pasti tidak takut dikhitan” atau “Tuh, lihat. Teman adik yang kemarin disunat saja berani dan tidak nangis, kok. Adik pasti juga bisa.”
2. Beri Hadiah
Memberikan hadiah adalah tips yang bisa Ayah Bunda coba agar anak mau dikhitan. Khitan adalah peristiwa penting dalam hidup setiap laki-laki muslim. Anggap saja hadiah tersebut adalah reward karena ananda sudah berani disunat.
Umumnya, makin kecil usia anak, makin mudah pula ia dibujuk. Begitu juga sebaliknya. Anak-anak berusia dewasa biasanya punya syarat yang lebih kompleks. Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda harus siap dengan segala konsekuensinya, ya. Hadiahnya sendiri bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari mainan, uang, sepatu, sepeda, atau bahkan liburan ke tempat-tempat yang diinginkan.
3. Jangan Menjadikan Sunat sebagai Ancaman
Sadar atau tidak, rasa takut disunat yang dialami anak justru muncul karena pengaruh verbal lingkungan sekitar. Sebagai contoh, orang tua akan menjadikan sunat sebagai “media” menghukum anak ketika rewel lewat kalimat semacam, “Kalau rewel nanti Ayah sunat, lho.”
Meski terkesan sepele, kalimat sederhana semacam itu bisa menimbulkan tafsir lain pada si kecil. Ke depannya, anak-anak akan menganggap sunat sebagai bentuk hukuman yang menyakitkan. Efektifkah? Tentu saja tidak. Sebaliknya, hal ini justru akan membuat anak ogah dikhitan ketika waktunya tiba.
4. Beri Pengertian
Sunat merupakan salah satu syariat yang wajib ditunaikan setiap laki-laki muslim. Nah, Ayah Bunda bisa memberikan pengertian semacam ini kepada anak-anak agar mau disunat. Sedikit demi sedikit, tanamkan dalam pikirannya dan berikan pengertian mengenai apa itu sunat dan manfaatnya—termasuk pengertian bahwa khitan merupakan bentuk ketakwaan muslim akan perintah Allah dan Rasul-Nya.
5. Jangan Paksa Anak
Jangan sekali-kali memaksa anak jika ia memang belum mau disunat. Tunggu sampai si anak bersedia sembari memberikan pengertian secara pelan-pelan. Cara lain untuk merayu anak agar mau disunat adalah dengan memanfaatkan buku-buku atau tontonan mengenai sunat yang dekat dengan keseharian si anak.
Sebagai referensi, Ayah Bunda bisa mencontohkan serial animasi Upin-Ipin saat dikhitan. Ya, merayu anak dengan sesuatu yang disukainya tentu akan lebih mudah dan efektif, bukan?
--------
Nah, itulah beberapa cara menumbuhkan motivasi agar anak bersedia dikhitan tanpa paksaan. Jika Ayah Bunda membutuhkan referensi tempat khitan yang ramah anak dan berfasilitas lengkap, Rumah Sunat 123 bisa menjadi pilihan tepat.
Pusat sunat modern ini menyediakan layanan sunat untuk beragam usia, dari bayi sampai dewasa, dengan ditangani oleh tim medis profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya. Untuk konsultasi atau informasi lebih lanjut, klik di sini