Isu seputar manfaat sunat perempuan adalah topik hangat yang masih mengundang banyak kontroversi sampai hari ini. Pasalnya, risiko komplikasi pada praktik ini jauh lebih tinggi daripada sunat pada laki-laki. Selain itu, banyak pula orang yang mempertanyakan pengaruh hal tersebut dalam jangka panjang anak.
Dalam agama Islam sendiri, sunat perempuan memancing perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Akan tetapi, sebagian besar sepakat bahwa sunat adalah wajib bagi laki-laki dan tidak wajib bagi perempuan.
Untuk menambah wawasan Ayah Bunda seputar hal ini, mari simak beberapa fakta di bawah ini.
Praktik yang Tidak Sehat
Terlepas dari segala perdebatan soal manfaatnya, sunat pada perempuan memiliki risiko yang lebih besar akibat praktik penyunatan yang tidak benar. Beberapa faktor penyebab utamanya adalah prosedur yang salah, tingkat kebersihan yang buruk, serta peralatan yang tidak memadai.
Pasalnya, organ intim perempuan dan laki-laki memiliki struktur yang sangat berbeda sehingga dibutukan keahlian yang berbeda pula untuk melakukan penyunatan pada masing-masing gender. Praktik sunat perempuan yang buruk dalam jangka panjang dapat menyebabkan:
- Infeksi salurah kemih kronis yang kerap berulang dan menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil
- Komplikasi setelah persalinan, termasuk proses penyembuhan luka yang lama, pendarahan, dan pembengkakan
- Nyeri saat menstruasi atau gangguan pada siklus menstruasi normal
- Depresi, trauma, dan gangguan kecemasan jangka panjang
- Dalam kasus yang lebih serius, hal ini bisa menyebabkan kematian
Tidak Semua Perempuan Butuh Disunat
Salah satu penyebab tingginya angka komplikasi pada perempuan yang disunat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang tujuan dari praktik itu sendiri. Praktisi yang kurang kompeten bahkan kerap melakukan prosedur berbahaya seperti Clitoridectomy (memotong sebagian atau seluruh bagian klitoris). Padahal, tindakan ini sama sekali tidak memberi manfaat apa pun dan bisa menyebabkan komplikasi serius dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Sunat perempuan yang benar dilakukan untuk menyingkirkan selaput penutup klitoris yang terlalu tebal sehingga dapat menutupi salurah kemih. Hal ini bermanfaat untuk mencegah infeksi bakteri dan penyakit lain yang berhubungan dengan saluran kemih.
Dengan kata lain, manfaat sunat perempuan dapat diperoleh kaum hawa dengan selaput penutup klitoris yang berlebih. Adapun mereka yang tidak memilikinya sama sekali tidak perlu disunat.
Prosedur Sunat Perempuan yang Tepat
Pertama-tama, penting untuk dipahami bahwa proses sunat perempuan membutuhkan keahlian khusus yang sangat berbeda dari sunat laki-laki. Ayah Bunda wajib menyerahkan penanganannya pada para profesional yang berpengalaman dan memiliki kompetensi yang jelas.
Pastikan jasa yang dipakai menggunakan tenaga medis profesional yang didukung oleh peralatan yang mumpuni. Salah satu tempat yang bisa menjadi pilihan adalah klinik Sunat123. Klinik ini memiliki spesialisasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan sunat, mulai dari sunat anak berkebutuhan khusus, sunat dewasa, hingga sunat perempuan.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai manfaat sunat perempuan. Dari pembahasan tersebut, dapat dilihat bahwa praktik sunat pada perempuan hanya boleh dilakukan dalam kondisi khusus saja. Melakukan penyunatan tanpa diagnosis dan tujuan yang jelas hanya akan meninggakan luka fisik dan mental yang tidak baik bagi kesehatan si kecil.