Perhatikan Lamanya Waktu Berpuasa
Tidak ada patokan pasti soal berapa usia yang tepat bagi anak untuk mulai belajar puasa. Akan tetapi, idealnya orang tua bisa memperkenalkan puasa kepada anak saat usia mereka sudah menginjak 6 tahun. Namun, banyak juga orang tua yang memilih untuk mengajarkan anak berpuasa di usia yang lebih kecil.
Jadi, jika si kecil baru pertama kali belajar puasa, Ayah Bunda bisa memakai patokan sebagai berikut. Pertama, kadar gula darah dalam tubuh dapat bertahan selama sekitar 4 jam. Maka artinya, anak yang baru belajar puasa sebaiknya memiliki jam buka, 4 jam setelah sahur.
Setelah si kecil terbiasa, barulah perpanjang waktu puasanya. Yang awalnya cuma 4 jam, misalnya, sekarang menjadi 6 — 8 jam. Selanjutnya, mulai ajarkan si kecil untuk puasa hingga Maghrib.
Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Saat Menjalankan Ibadah Puasa
Memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil menjadi salah satu tips puasa anak yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Pasalnya, anak-anak cenderung lebih cepat lemas dibandingkan orang dewasa karena tingkah mereka yang terlalu aktif dan banyak gerak.
Karena itu, optimalkan kebutuhan nutrisi si kecil saat dia berpuasa. Sebagai contoh, anak usia 7 tahun membutuhkan kalori sebanyak 1.200 hingga 1.600 per hari—tergantung aktivitas yang dilakukannya.
Maka, pastikan bahwa asupan kalorinya cukup sehingga anak tidak mudah lemas saat menjalankan aktivitas hariannya di bulan puasa. Selain itu, orang tua juga bisa memberikan multivitamin kepada anak untuk menunjang kebutuhan nutrisinya selama berpuasa.
Penuhi Kebutuhan Cairannya Agar Anak Tidak Mudah Dehidrasi
Penuhi pula kebutuhan cairannya saat berpuasa! Pastikan bahwa anak tidak mengalami dehidrasi selama menjalankan puasa Ramadhan. Caranya bisa dengan memberi si kecil minum 2 gelas air setelah buka puasa. Kemudian, beri anak 2 gelas air lagi sebelum tidur malam. Terakhir, ajak anak untuk minum 2 gelas air setelah sahur.
Selain membuat si kecil minum lebih banyak air putih, sebaiknya berikan makanan berkuah untuk memenuhi asupan cairannya. Ayah Bunda juga bisa mengajak anak untuk makan lebih banyak buah dan sayur untuk membuat tubuhnya tetap terhidrasi selama menjalankan puasa Ramadhan.
Cegah Anak Mengonsumsi Sembarang Makanan Selama Berpuasa
Orang bisa dengan mudah menjumpai berbagai hidangan lezat saat bulan Ramadhan, baik itu karena masak sendiri ataupun beli di luar. Namun, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang tidak tepat atau yang justru dapat membuat si kecil tak bisa menjalankan puasanya secara lancar.
Contohnya, hindari makanan yang terlalu berlemak karena bisa memicu nyeri lambung (gastritis). Pun, jangan memberi si kecil makanan yang terlalu asin atau kaya penyedap rasa karena dapat membuatnya jadi mudah dehidrasi.
Pastikan Anak Mendapatkan Istirahat yang Cukup
Tips anak puasa yang terakhir adalah memastikan si kecil mendapatkan waktu tidur yang cukup selama berpuasa. Biarkan dia tidur sejenak setelah sahur agar bisa menjadi lebih segar saat bangun pagi. Pun, pastikan bahwa anak selalu tidur siang untuk membuat tubuhnya lebih berstamina saat berpuasa.
Itulah beberapa tips puasa anak yang bisa Ayah Bunda jadikan referensi. Jika kebetulan Ayah Bunda juga berencana untuk mengkhitankan anak di bulan Ramadhan, jangan ragu untuk datang ke klinik Sunat 123, ya. Tersedia fasilitas lengkap, beragam metode sunat, serta tim sunat profesional yang akan memberikan pelayanan terbaik bagi si kecil.