Ayah Bunda, pernahkah menemukan si kecil berulang kali menangis saat buang air kecil? Lalu, ujung kepala penis terlihat memerah dengan kulup melekat pada kepala penis?
Jika ya, bisa jadi itu indikasi fimosis. Kondisi demikian kerap dijumpai pada penis anak di bawah usia 3 tahun. Pasti sedih rasanya melihat anak tidak nyaman saat buang air kecil. Sebelum pergi ke dokter, mari simak dahulu penjelasan singkat tentang kondisi tersebut.
Bagi anak laki-laki, sunat memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan alat kelamin. Tindakan bedah ringan dengan membuang sebagian kulit kelamin bisa mengurangi risiko infeksi saluran kemih, menjaga kebersihan alat kelamin, dan menurunkan risiko menderita kanker penis.
Sunat electric cauter atau sunat laser merupakan salah satu metode sunat yang bisa dipilih. Ini adalah tindakan medis memotong kulit pada ujung kepala penis dengan menggunakan alat khusus yaitu electric cauter.
Ada yang mengatakan sunat electric cauter tidak disarankan karena dianggap tidak aman. Sejumlah berita menyebutkan tentang bahaya sunat electric cauter pada anak. Namun, apakah benarkah metode sunat ini sebaiknya tidak dilakukan?
Apa sih metode sunat yang paling baik untuk anak? Pertanyaan ini pasti kerap lalu-lalang di pikiran Ayah Bunda. Seperti diketahui, ada beberapa metode yang tersedia, mulai dari konvensional, electric cauter hingga yang tidak perlu dijahit seperti metode stapler, klamp, dan metode favorit saat ini yaitu metode Fine Sealer. Masing-masing tentunya punya kelebihan dan ciri khas tersendiri, baik itu dari proses, alat, biaya, hingga cara merawat dan lama penyembuhannya. Nah, agar tidak bingung, simak penjelasannya berikut ini.
Semakin canggihnya teknologi kedokteran memungkinkan Ayah Bunda memilih metode sunat yang nyaman untuk si kecil. Di antara sekian banyak metode yang ada, ada sunat electrical cauter yang bisa dipilih. Sebelum memilih metode sunat electrical cauter (dikenal juga dengan istilah sunat laser), Ayah Bunda harus mengetahui berbagai hal terkait metode sirkumsisi ini termasuk durasi penyembuhan dan cara perawatannya di rumah.
Ayah Bunda mungkin pernah mendengar istilah sunat gagal. Gagal sunat memang bisa saja terjadi setelah proses sirkumsisi selesai dilakukan. Ini bisa dilihat pada bagian kulup kepala penis yang masih tersisa. Jika sunat dilakukan dengan benar, seharusnya bagian kulup sampai lingkaran kepala penis sudah terpotong rapi.
Seiring dengan semakin majunya teknologi kedokteran, metode yang digunakan untuk melakukan sunat atau sirkumsisi juga semakin beragam. Beberapa cara sunat sengaja didesain demi kenyamanan dan mengurangi rasa sakit. Salah satu metode sunat yang saat ini semakin populer di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta adalah sunat klamp.
Sunat perbaikan merupakan kondisi yang kerap dianjurkan ketika seseorang mengalami gagal sunat. Sunat ini dilakukan untuk memperbaiki hasil khitan sebelumnya. Pada anak laki-laki, gagal sunat dapat menyebabkan masalah kesehatan ketika beranjak dewasa. Sisa kulup pada kepala kemaluan yang belum terpotong sempurna berpotensi memicu penumpukan kotoran (smegma), iritasi, pembengkakan, dan infeksi.
Metode sunat fine sealer layak dipertimbangkan oleh Ayah Bunda yang ingin menyunatkan anak di usia bayi. Pada dasarnya, sunat untuk bayi diperbolehkan. Namun, terdapat sejumlah hal yang harus dipertimbangkan lantaran sunat pada bayi cukup kompleks. Untuk meminimalisasi risiko, Ayah Bunda harus memperbanyak informasi mengenai metode sunat, kontrol post, daftar klinik sunat tepercaya di Bekasi, hingga biaya yang diperlukan. Hal ini akan membantu Ayah Bunda membuat keputusan terbaik bagi buah hati.
Secara medis, sunat atau sirkumsisi dapat diartikan sebagai proses melepaskan kulit penutup penis (prepusium) dengan tindakan operasi, jahitan, dan teknik lainnya. Seperti diketahui, selain teknik sunat konvensional, kini telah hadir beragam metode yang lebih praktis dan kian ramah anak, sebut saja seperti klamp, lem, dan yang terbaru FineSealer.