Dikenal ada 2 tekhnik pada sunat konvensional yaitu guilotine dan dorsumsisi/sircumsisi. Saat ini tekhnik guilotine (amputasi) sudah banyak ditinggalkan oleh para praktisi sunat dikarenakan tekhnik ini bisa menyebabkan cedera pada gland penis. Tekhnik ini sangat bergantung pada operator yang sangat berpengalaman. Sehingga sunat konvensional tekhnik guilotine ini sangat tidak direkomendasikan lagi. Tekhnik kedua, dorsumsisi dan sircumisi. Dorsumsisi adalah proses kulit preputium atau kulup akan dipisahkan dari kepala penis dengan cara disayat secara vertikal menggunakan pisau bedah. Sedangkan sirkumsis yaitu mengiris bagian kulup secara melingkar hingga lepas dari batang penis. Tekhnik ini direkomendasikan dikarenakan prosesnya melihat gland penis secara jelas sehingga amat sangat jarang menyebabkan cedera pada gland penis.
Selain daripada itu, yang menyebabkan sunat konvensional ini juga direkomendasikan adalah karena proses luka yang sembuh secara primer. Sehingga dengan tekhnik dan perawatan luka yang benar, penyembuhan luka dapat tercapai dalam 5-7 hari.
Perawatan Setelah Sunat dengan Metode Konvensional
Sebagaimana Ayah Bunda ketahui, metode konvensional membutuhkan perawatan luka yang cukup intensif agar hasil dan penyembuhan yang cepat dan baik bisa didapatkan.
Agar Ayah Bunda tidak bingung, ada sejumlah tips mudah untuk merawat penis anak yang disunat menggunakan metode konvensional. Adapun caranya, antara lain sebagai berikut.
- Gunakan celana longgar khusus khitan atau kain sarung. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gesekan pada luka.
- Bila setelah BAK tetap diharuskan untuk cebok (cuci ujung penis dengan air). Kotoran BAK yang tertinggal di penis karena tidak cebok menyebabkan terjadinya infeksi. Sehingga cebok setelah BAK tetap harus dilakukan.
- Apabila penis terkena air karena cebok setelah BAK ataupun BAB segera keringkan penis dengan menggunakan kassa kering. Dan segera ganti kassa penutup luka yang basah dengan kassa baru
- Kompres povidone iodin encer 3-5 kali sehari (terutama basah setelah BAK)
- Untuk mempercepat proses pemulihan, sebaiknya luka sering dibiarkan terbuka. Misalnya, saat hendak tidur siang atau di malam hari.
- Sebaiknya hindari penggunaan salep AB yang tidak direkomendasikan oleh dokter operator. Karena salep menyebabkan penis dilapisi minyak salep sehingga luka tertutup krusta salep yang menyebabkan luka lama kering.
- Anak masih dapat beraktivitas seperti biasa tetapi diupayakan menghindari gerakan yang menyebabkan penis terbentur.
Demikianlah informasi mengenai sunat konvensional yang melegenda. Ayah Bunda tidak perlu khawatir untuk memilih metode ini karena direkomendasikan oleh para dokter bedah. Jika Ayah Bunda tertarik, jangan ragu untuk menghubungi sunat123.com. Klinik sunat ini didukung oleh tenaga medis profesional dan fasilitas lengkap.
Silahkan klik link perbedaan sunat konvensional dan modren, untuk mengetahui perbedaan kelebihan dan kekurangan sunat konvensional dan sunat modren.
Klinik sunat 123 saat ini telah mempunyai berbagai program dan layanan sebagai bentuk komitmen kami menjadi klinik sunat yang terbaik dan profesional
- Sunat Modern Stepler
- Sunat Modern Smartklamp
- Sunat modern golem
- Sunat Dewasa
- Sunat Bayi
- Sunat Perempuan dan tindik
- Sunat Gemuk
- Sunat Anak berkebutuhan Khusus
- Bius sunat tanpa jarum
- Sunat homevisit GO Sunat
- Program charity sunat gratis
- Sunat massal