Untuk kenyamanan pasien, saat ini makin banyak metode khitan yang bermunculan. Selain bisa meminimalisasi perdarahan dan rasa sakit, beberapa metode sunat akan mempercepat proses penyembuhan lukanya. Makin cepat pasien sembuh, makin cepat pula mereka bisa beraktivitas kembali.
Sunat Konvensional, Metode Sunat Jadul yang Masih Efektif Sampai Saat Ini
Di antara sekian banyak metode sunat yang dikenal saat ini, sunat konvensional bisa dibilang sebagai teknik yang paling jadul. Prosedurnya dilakukan dengan cara memotong bagian kulup dengan menggunakan gunting atau pisau bedah. Sebelumnya, pasien tentu akan dibius terlebih dahulu.
Meski metode ini sudah dilakukan sejak lama, tetapi sampai saat ini masih banyak klinik sunat yang menyediakan layanan tersebut. Sunat konvensional masih menjadi pilihan banyak orang karena risikonya yang lebih kecil dan dapat diaplikasikan pada pasien di segala rentang usia.
Hanya saja, dibandingkan beberapa metode seperti electrical cauter dan klamp, sunat konvensional membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama. Selain itu, proses perawatannya di rumah juga harus dilakukan dengan lebih hati-hati dan saksama.
Bagaimana Prosedur Pelaksaaan Sunat Konvensional?
Prosedur sunat konvensional sendiri bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini.
- Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi penis dan adanya riwayat penyakit yang dimiliki oleh pasien. Beberapa kontraindikasi seperti gangguan perdarahan, penis bengkok atau penis terpelintir tidak bisa disunat dengan teknik konvensional. Karena itu, pemeriksaan fisik ini sangat penting dan menentukan langkah sunat yang akan diambil selanjutnya. Jika setelah pemeriksaan tidak ditemukan kontraindikasi, maka pasien boleh melanjutkan prosedur sunat konvensional yang berikutnya.
- Anestesi. Agar pasien atau anak-anak tidak merasakan sakit saat pemotongan kulup dilakukan, maka mereka perlu diberikan anestesi atau bius (bius lokal atau total). Bius bisa diberikan dalam bentuk suntik atau krim.
- Prosedur pemotongan kulup. Setelah menunggu kurang lebih 5 menit sampai bius bekerja, prosedur sirkumsisi kemudian dilakukan. Tenaga medis yang melakukan prosedur harus tahu bagian mana saja yang harus dibuang sehingga tidak ada sisa. Jika setelah sunat selesai ternyata masih ada kulup yang tersisa, pasien perlu disunat ulang lewat prosedur sunat perbaikan.
- Kontrol perdarahan. Setelah kulup dipotong, petugas medis harus mampu melakukan kontrol terhadap perdarahan. Salah satunya dengan menggunakan metode jahitan.
- Pascatindakan. Setelah sunat selesai dilakukan, pasien harus terus diawasi dan dikontrol secara berkala. Sunat konvensional biasanya akan memakan waktu penyembuhan antara 1 sampai 3 minggu. Selama masa penyembuhan, Ayah Bunda harus memastikan perban anak diganti secara berkala dan obat diminum. Jika terjadi tanda-tanda infeksi seperti demam, bengkak, atau muncul tanda kemerahan pada penis, segera bawa anak ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Berapa Kisaran Biaya Sunat Konvensional di Jakarta?
Tarif sunat konvensional berbeda-beda di setiap kota termasuk di Jakarta. Namun kisarannya antara Rp600.000 sampai dengan Rp2.000.000. Untuk memperoleh layanan sunat konvensional dengan kualitas terbaik, Sunat 123 adalah tempatnya. Mengapa memilih Sunat 123 sebagai penyedia layanan sunat anak Ayah Bunda?
- Sunat 123 memiliki tenaga dokter sunat profesional yang berpengalaman
- Menggunakan perlengkapan dan peralatan yang modern sehingga prosedur sunat bisa dilakukan dengan risiko seminimal mungkin
- Memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia termasuk Jabodetabek dan Medan.
Tidak perlu bingung, daftarkan anak Ayah Bunda sekarang juga untuk menjalani prosedur sunat konvensional di Sunat 123 Jakarta!