Penyebab Gagal Sunat
Gagal sunat bisa terjadi karena berbagai faktor baik dari petugas yang melakukan prosedur atau karena kondisi anak/pasien yang disunat. Beberapa kasus gagal sunat yang pernah terjadi penyebabnya antara lain:
- Prosedur sunat yang dilakukan bukan oleh tenaga profesional. Saat ini, menemukan tukang sunat adalah hal yang mudah. Namun bukan berarti Ayah Bunda bisa menyerahkan proses sirkumsisi pada sembarang orang. Prosedur sunat yang dilaksanakan oleh orang yang tidak berpengalaman sangat berisiko menyebabkan terjadinya kegagalan pada bekas sunat.
- Tenaga medis tidak begitu paham anatomi penis pasien. Pengetahuan tenaga sunat bukan hanya berkisar pada praktik pemotongan kulup saja. Tenaga medis yang melakukan prosedur sirkumsisi juga harus memahami dengan baik anatomi penis yang akan disunat. Misalnya saja, pada anak dengan buried penis (kulit frenulum bagian bawah tidak panjang dan elastis) dan penis melengkung, prosedur sunat tidak bisa dilakukan secara langsung. Ada beberapa langkah khusus yang harus diperhatikan agar sunat tidak sampai gagal.
- Peralatan yang tidak sesuai standar. Penggunaan peralatan medis yang tidak sesuai standar atau tidak steril. Ada pula beberapa kasus gagal sunat yang disebabkan oleh kurangnya cahaya di tempat pelaksanaan prosedur khitan, yang membuat pasien akhirnya mengalami cedera uretra. Kalau sudah begini, maka diperlukan penanganan medis lebih lanjut agar tidak membahayakan pasien.
- Pasien terlalu aktif. Kebanyakan anak-anak mungkin akan sulit bersikap tenang saat berada di meja operasi. Ketika anak terlalu banyak bergerak, pelaksanaan prosedur sunat tentunya bisa terganggu. Hal yang sama juga bisa terjadi ketika bius yang diberikan kurang efektif. Ini juga dapat menyebabkan hasil khitan tidak bagus.
Bagaimana Ciri-ciri Sunat yang Gagal?
Gagal sunat juga bisa dilihat dari adanya bagian kulup atau preputium yang masih tersisa di bagian penis. Ketika prosedur sunat dilakukan dengan benar, seharusnya bagian kulup ini sudah hilang. Namun, ketika terjadi kasus gagal sunat, kulup masih bisa menyebabkan penumpukan kotoran yang berbahaya bagi kesehatan anak. Tidak hanya itu, gagal sunat juga bisa mengganggu aktivitas anak nantinya, baik itu ketika akan buang air kecil maupun saat berhubungan seksual setelah menikah.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Gagal Sunat?
Jika Ayah Bunda mendapati kondisi gagal sunat pada anak, tidak perlu merasa cemas. Kondisi ini bisa segera diatasi dengan sunat revisi atau sunat perbaikan. Dengan prosedur ini, kulup penis yang masih tersisa bisa dibersihkan dan bagian yang kurang rapi bisa dibetulkan. Dengan begitu, hasilnya bisa lebih maksimal dan sesuai standar penis yang sehat.
Agar tidak sampai terjadi kegagalan lagi, penting bagi Ayah Bunda untuk memilih klinik sunat yang berpengalaman. Sunat 123 siap membantu dengan prosedur yang aman dan nyaman. Mengapa harus melakukan sunat perbaikan di Sunat 123?
- Memiliki tenaga dokter sunat berpengalaman. Sebagai klinik sunat modern yang didirikan oleh dokter umum dan dokter bedah, kamu akan memberikan pelayanan terbaik sesuai standar medis untuk sunai perbaikan si kecil
- Memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia. Saat ini Sunat 123 menyediakan layanan untuk kawasan Jakarta, Cibitung, Bekasi, Cibubur, Pasar Minggu dan Medan
- Bisa daftar online. Tidak perlu repot-repot keluar rumah. Ayah Bunda bisa mengatur jadwal sunat perbaikan untuk si kecil secara online.
Hubungi tim Sunat 123 dan kami akan memberikan solusi terbaik untuk sunat perbaikan anak Ayah Bunda!