Ayah Bunda, pertengahan tahun seperti ini biasanya sudah mendekati liburan sekolah. Nah, buat sebagian orang, ini adalah waktu yang tepat untuk mulai merayu jagoan kecil untuk disunat, nih. Lebih mudah lagi kalau ternyata ia sendiri yang meminta untuk disunat. Artinya, Ayah Bunda sudah harus mulai mempersiapkannya dari sekarang, dari mulai biaya sunat hingga menemukan tempat yang tepat.

Di dunia medis, sunat atau sirkumsisi merupakan serangkaian prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan kulup atau kulit yang menutupi bagian kepala penis. Meski umum dilakukan ketika anak-anak, tetapi tidak sedikit yang menjalani prosedur sunat ketika sudah dewasa. Alasan menjalani khitan pun beragam, baik itu karena kesehatan, agama, ataupun budaya.

 Sunat bayi menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bukan hanya sebagai bagian dari ritual agama, tetapi juga karena alasan kesehatan. Di samping itu, pelaksanaan sunat ketika anak masih berusia bayi memiliki risiko yang sangat minimal dan relatif lebih cepat sembuh dibandingkan sunat anak atau dewasa. 

Lalu, kapan Ayah Bunda harus melaksanakan sunat bayi? Menurut Integral Medical Center London, usia tepat bagi si kecil untuk melalui proses sunat adalah ketika berusia antara 7-14 hari. Pada usia tersebut, risiko pendarahan sangat kecil. Selain itu, luka sunat dapat cepat sembuh karena jaringan sel bayi dalam masa pertumbuhan. 

Stigma sunat menakutkan berangsur-angsur hilang seiring pesatnya perkembangan metode khitan yang kian mutakhir. Beberapa teknik pun mulai dipraktikan sebagai alternatif metode konvensional yang prosesnya dinilai lebih menyakitkan. Salah satunya adalah sunat stapler.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi