Jika bayi mengalami Fimosis
Ayah Bunda harus segera melakukan sunat bayi jika si kecil mengalami fimosis. Apa itu fimosis? Kondisi ini terjadi saat kulup tidak bisa ditarik dari kepala penis. Fimosis umumnya terjadi karena faktor genetik dan bisa membuat anak kesulitan buang air kecil. Pada kasus yang berat, kondisi tersebut bahkan bisa menutup saluran kemih bayi.
Bayi dengan fimosis biasanya mengalami sulit kencing, yang terlihat saat kulupnya jadi menggelembung karena urinenya tidak bisa keluar dengan lancar. Air kencingnya hanya akan keluar jika tekanan di kulup sudah cukup besar, yang biasanya cuma keluar sedikit-sedikit saja. Apabila kondisi ini tidak segera diatasi, si kecil bisa mengalami infeksi atau peradangan di saluran kemihnya.
Jika bayi mengalami Parafimosis
Sunat bayi harus segera dilakukan apabila si kecil menderita parafimosis. Kondisi ini merupakan kebalikan dari fimosis, ya Ayah Bunda. Jika fimosis terjadi saat kulit kulup tidak bisa ditarik ke belakang dan menempel erat di kepala penis, parafimosis justru menunjukkan gejala berbeda. Parafimosis ditandai dengan kulit kulup yang tidak bisa kembali ke ujung penis setelah itu ditarik ke belakang.
Gejala parafimosis sendiri meliputi pembengkakan pada ujung penis saat kulup bayi ditarik ke belakang, rasa nyeri yang muncul di area kelamin, warna kepala penis berubah menjadi merah tua atau biru. Jadi, jika bayi menunjukkan beberapa gejala di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter sunat tentang prosedur sirkumsisi yang tepat bagi si kecil, ya.
Jika bayi mengalami Balanitis
Balanitis adalah salah satu jenis peradangan yang umum terjadi pada organ reproduksi laki-laki. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada area kepala penis atau kulup. Pada kasus ringan, balanitis akan hilang sendiri setelah 2 hingga 3 hari. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi tersebut bisa kambuh dan menimbulkan rasa sakit yang parah.
Penyebab dari balanitis sendiri cukup banyak dan umumnya terkait dengan kebersihan yang buruk, penumpukan smegma di bawah kulup, iritasi air sabun, dan lain sebagainya. Untuk kasus yang berat, bayi akan tampak kesakitan saat buang air kecil, warna kulup menjadi kemerahan, pembengkakan pada penis, gatal, serta organ genital si kecil berbau tidak sedap.
Jika bayi mengalami Webbed Penis atau Penis Berselaput
Pada anak-anak, webbed penis tergolong kondisi bawaan saat lahir. Kondisi ini terjadi ketika kulit penis bayi laki-laki terlihat menyatu dengan kulit skrotumnya—yang membuat penisnya tampak berselaput. Pada kasus tertentu, penis juga bisa menempel langsung ke skrotum, yang dalam istilah medis disebut complete webbing.
Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa nyeri di sekitar area penis. Oleh karenanya, bila si kecil di rumah mengalami webbed penis, berkonsultasilah segera dengan pakar sunat profesional soal langkah terbaik untuk penyembuhan sang buah hati.
Jika bayi mengalami infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih kerap terjadi pada bayi yang belum disunat. Kondisi itu umumnya disebabkan oleh kebersihan area kelamin yang buruk serta masalah medis seperti fimosis atau parafimosis. Untuk mengatasinya, maka kulit kulup perlu dibuang sehingga peluang kuman terendap di kepala penis akan menjadi lebih rendah.
Untuk lebih jelasnya, berkonsultasilah dengan dokter sunat berpengalaman dari klinik terkemuka seperti Sunat 123. Kemudian, tanyakan prosedur sunat bayi yang tepat bagi buah hati Ayah Bunda!
Referensi:
https://www.healthline.com/health/parenting/baby-circumcision
https://www.hopkinsmedicine.org/news/articles/greater-benefits-of-infant-circumcision