Bisakah Dilakukan Tindakan Sunat pada Pasien PMS?

Artikel Kesehatan Saturday, 03 April 2021 04:11
Rate this item
(0 votes)
Sunat 123 - Sunat pada Pasien PMS Sunat 123 - Sunat pada Pasien PMS

Salah satu manfaat medis yang dari tindakan bedah sunat adalah meminimalkan risiko terjadinya penyakit menular seksual (PMS). Namun, bisakah hal tersebut dilakukan pada kondisi sebaliknya? Bisakah sunat pada pasien PMS dilakukan?

Manfaat Sunat

Hubungan seksual tidak cuma soal kepuasan dan kenyamanan. Lebih dari hal tersebut, intimasi ini juga sangat erat kaitannya dengan kebersihan dan kesehatan tubuh—terutama pada bagian organ utama reproduksi.

Salah satu faktor yang mendorong makin banyaknya laki-laki dewasa yang melakukan tindakan bedah ini meski tidak memeluk agama Islam adalah untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi. Sunat mampu meminimalkan terjadinya penyakit menular seksual seperti HIV, herpes, gonrrohea, dan sebagainya. Sunat juga dapat menekan kemungkinan terjangkitnya kanker penis bagi pihak laki-laki serta kanker serviks bagi pasangannya.

Sunat pada pasien PMS

Sunat merupakan salah satu tindakan preventif sehingga terhindar dari PMS. Namun jika seseorang telah lebih dulu mengalami PMS dan baru akan melakukan sunat, apakah memungkinkan?

Jawabannya adalah ya. Pasien yang mengalami PMS juga tetap dapat melakukan sunat sesuai dengan prosedur kedokteran. Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pasien menceritakan dengan terbuka kondisi kesehatannya sehingga dokter yang akan menangani dapat melakukan persiapan—baik untuk pasien maupun tindakan yang akan diambil—dengan matang. Selain itu, sunat baru akan dilakukan jika kondisi pasien memang memungkinkan untuk dilakukan tindakan.

Sunat saja tentu tidak akan lantas dapat menghilangkan PMS yang telah dialami. Pasien tetap memerlukan obat-obatan tertentu sesuai dengan kebutuhan tubuhnya terhadap infeksi patogen PMS yang menyerang untuk memulihkan keadaan. Selain itu, pasien juga perlu menjaga kebersihan, kesehatan, dan kebiasaan baik terkait kebutuhan seksual pasca sunat agar tak kembali mengalami PMS.

Resiko sunat dewasa

Tiap tindakan medis selalu memiliki risiko masing-masing. Dalam hal sunat pada laki-laki dewasa, ada beberapa risiko yang lebih besar dibandingkan sunat pada anak-anak. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran penis dan juga kaitannya dengan pembuluh darah.

Pembengkakan, perdarahan, dan infeksi merupakan beberapa contoh risiko yang paling umum. Walau begitu, kans terjadinya kondisi ini relatif kecil—kecuali ada beberapa kondisi khusus seperti bentuk penis yang mungkin cukup menyulitkan bagi dokter atau operator untuk melakukan tindakan bedah.

Selain itu, bagian saluran kemih, prostat, penis, pembuluh saraf, atau saraf yang mungkin terluka juga akan menimbulkan keluhan saat buang air kecil maupun berhubungan seks.  Ada pula beberapa risiko lainnya seperti bekas jahitan yang lebih lama menghilang, nyeri di panggul, sensitivitas pada kepala penis berkurang, hingga jahitan yang robek sehingga sayatan bedah terbuka kembali saat mengalami ereksi penis sebelum sunat benar-benar pulih.

Maka dari itu, pasien biasanya akan berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menentukan jadwal untuk melakukan prosedur sunat. Dokter mungkin akan memberi beberapa resep pula untuk membantu mengatasi beberapa keluhan yang dialami—termasuk jika mengalami PMS. Pada tahap konsultasi inilah pasien sebaiknya menyampaikan secara detail kondisi kesehatan yang terkait serta menanyakan apa saja hal-hal yang boleh jadi sebaiknya dilakukan maupun dihentikan sementara sebagai persiapan sunat.

Sunat 123 merupakan klinik sunat modern yang melayani prosedur sunat bagi laki-laki dewasa. Seluruh tindakan sunat dilakukan oleh dokter umum dan spesialis bedah yang berpengalaman di bidang sunat. Adapun metode sunat yang kami tawarkan merupakan metode sunat terbaru yang lebih aman dan nyaman dibandingkan cara-cara konvensional. Untuk informasi selengkapnya, hubungi kantor cabang Klinik 123 terdekat.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi