Secara umum, penyakit menular seksual (PMS) dikenal sebagai penyakit yang bisa menular melalui aktivitas hubungan seks. Meski sebenarnya, infeksi patogen ini juga dapat menyebar melalui darah, sperma, cairan vagina, serta cairan tubuh lainnya. Bahkan, penularannya juga bisa terjadi melalui penggunaan jarum suntik yang dilakukan secara bergantian atau berulang oleh beberapa orang.
Salah satu manfaat medis yang dari tindakan bedah sunat adalah meminimalkan risiko terjadinya penyakit menular seksual (PMS). Namun, bisakah hal tersebut dilakukan pada kondisi sebaliknya? Bisakah sunat pada pasien PMS dilakukan?