Kedua penyakit ini memang memiliki kemiripan, yaitu sama-sama menyerang saluran pernapasan. Ditambah lagi, keduanya juga punya kesamaan disebabkan karena infeksi virus. Hanya saja, jenis virus yang menyerang memiliki perbedaan. Oleh karena itu, karakteristik ataupun gejala yang disebabkan infeksi virus corona berbeda kalau dibandingkan dengan penyakit flu biasa.
Perbedaan Infeksi Virus Corona dengan Flu Biasa
Mengenali perbedaan antara infeksi virus corona dan flu biasa sangat penting bagi masyarakat umum. Melalui informasi tersebut, masyarakat bisa tetap waspada tanpa harus dihantui ketakutan berlebih. Perbedaan antara kedua penyakit ini di antaranya adalah:
Virus penyebab
Flu biasa disebabkan oleh virus yang berasal dari golongan rhinovirus. Sementara itu, infeksi Virus Corona merupakan imbas dari serangan virus jenis coronavirus.
Gejala
Orang yang terserang flu biasa bakal memiliki keluhan berupa munculnya berbagai gangguan kesehatan terkait alat pernapasan. Gejala-gejala flu biasa di antaranya, bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala ringan, dan demam. Gejala itu umumnya bakal bisa diketahui setidaknya 1-3 hari sesudah seseorang terpapar virus.
Sementara itu, infeksi virus corona secara umum bakal menimbulkan gejala utama, yaitu:
- Batuk, umumnya berupa batuk kering
- Demam tinggi
- Sesak
- Anosmia atau hilang penciuman
- Mencret
Gejala - gejala tersebut merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja melawan virus. Kalau gejala tersebut dibiarkan, infeksi virus corona bisa bertambah parah, dapat menyebabkan komplikasi serius.
Komplikasi serius yang terjadi akibat infeksi virus corona cukup beragam, di antaranya adalah infeksi paru atau pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, edema paru, ataupun kegagalan fungsi organ. Mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius adalah lansia, riwayat operasi pengangkatan limpa, penderita HIV, serta orang yang punya kondisi medis tertentu seperti diabetes, lagi pengobatan kangker dengan kemoterapi atau radioterapi, cuci darah, dan penyakit jantung.
Hanya saja, cara penentuan apakah seseorang terinfeksi virus corona jauh lebih kompleks dibandingkan flu biasa. Mereka yang memiliki gejala infeksi corona, belum bisa divonis sebagai pasien positif corona.
Dalam penetapan status orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pemantauan (PDP), ataupun positif, terdapat beberapa kriteria tambahan, yakni kontak dengan pasien positif corona atau berkunjung ke wilayah rawan.
Selanjutnya, penentuan keputusan apakah seseorang positif terinfeksi corona dibuktikan melalui pengujian di laboratorium. Sementara itu, mereka yang termasuk dalam kategori ODP dan PDP, diharuskan menjalani isolasi selama 14 hari.
Cara pengobatan
Lalu, bagaimana dengan cara pengobatannya?
Penderita flu biasa umumnya bisa sembuh sendiri tanpa harus memperoleh pengobatan, berlangsung sekitar 4-9 hari. Tahapan penyembuhan tanpa obat itu bergantung pada kondisi sistem ketahanan tubuh.
Mereka yang terserang flu biasa pun disarankan untuk beristirahat, minum air putih, serta mengonsumsi makanan bernutrisi. Sebagai tambahan, ada beberapa jenis obat untuk meringankan gejala flu, seperti paracetamol, ibuprofen, pseudoephedrine, ataupun chlorpheniramine.
Sementara itu, bagi penderita infeksi virus, tergantung dari keluhannya. Dari data yang ada 80% penderita hanya mengalami gejala ringan. Untuk orang yang dengan gejala seperti cukup karantina mandiri selama 14 hari untuk menghindari kontak dengan orang sehat, dan berusaha menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dengan istirahat cukup, makan teratur dengan kecukupan gizi lengkap dan seimbang, dan tetap berolah raga rutin.
Sedangkan orang yang dengan keluhan gejala sedang yang berkisar diangka 15% serta orang dengan keluhan gejala berat yang berkisar diangka 5 % memerlukan penanganan lebih intensif di rumah sakit. Tujuannya adalah untuk menghindari adanya komplikasi yang kemudian berakibat fatal. Selain itu, sampai saat ini masih belum ditemukan obat klinis yang benar-benar menyembuhkan infeksi corona.
Sunat 123 sebagai salah satu lembaga kesehatan, menyarankan masyarakat umum dapat berupaya untuk ikut berpartisipasi mencegah penyebaran corona. Caranya tidak sulit, cukup dengan membiasakan diri cuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, serta menghindari aktivitas bepergian untuk hal-hal yang tidak mendesak, dan selalu menggunakan masker apabila diperlukan untuk tetap ke luar rumah.