Dengan risiko seperti itu, sunat pada penderita diabetes harus dilakukan dengan cermat. Anda tidak hanya harus melakukan persiapan matang, tetapi juga perlu penanganan serius agar luka akibat sunat bisa sembuh dengan cepat. Luka sunat dengan metode konvensional pada anak-anak, umumnya bisa sembuh dalam waktu sekitar 1-2 minggu. Sementara itu, luka sunat untuk pria dewasa, memakan waktu yang lebih lama, kurang lebih 1 bulan.
Lalu, bagaimana dengan luka sunat pada penderita diabetes? Apakah bisa sembuh dalam waktu yang sama seperti halnya pada pria normal? Terkait pertanyaan yang satu ini, jawabannya adalah bisa. Hanya saja, waktu penyembuhan normal tersebut bisa terjadi ketika penderita diabetes dapat mengontrol kandungan gula darah dalam tubuhnya. Kandungan gula tinggi pada penderita diabetes, membuat luka jadi sulit mengering.
Pada situasi seperti ini, luka tersebut sangat rentan terhadap serangan infeksi, baik infeksi jamur ataupun bakteri. Selain itu, ada pula risiko terjadinya gangrene, kondisi ketika jaringan tubuh tidak mendapat pasokan darah cukup dan mati. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan penanganan luka sunat secara serius dan hati-hati.
Tips Menangani Luka Sunat Penderita Diabetes
Cara menangani luka sunat pada penderita diabetes harus lebih intens dibandingkan pada pria normal. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk penanganan tersebut adalah:
1. Bersihkan luka secara rutin
Tips pertama yang perlu Anda lakukan untuk menangani luka sunat adalah dengan membersihkannya secara rutin. Pada dewasa normal, saat setelah sunat perban yang dipasang kalau kering cukup diganti hari ke 3 atau ke 4. Namun pada pasien dengan diabetes, perban harus diganti tiap hari. Luka ahrus dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9% atau RL. Tak lupa, Anda juga harus melakukan penggantian pembalut luka secara rutin.
2. Lakukan pengontrolan kandungan gula darah
Kontrol ketat terhadap kadar gula darah dalam tubuh juga menjadi hal yang wajib. Cara pengontrolan kadar gula darah bisa dilakukan dengan menjaga pola makan sehat. Jangan lupa pula untuk melakukan olahraga secara rutin dan meminum obat antidiabetes. Kalau perlu, Anda juga bisa melakukan suntik insulin.
3. Hindari berhubungan intim dengan istri
Hubungan intim menjadi hal yang harus dihindari dulu ketika luka sunat masih belum benar-benar sembuh. WHO menyarankan agar hubungan intim setelah sunat boleh dilakukan setidaknya setelah memasuki hari ke-42, ketika luka sunat pada penis sembuh total. Pada prinsipnya hubungan intim hanya boleh dilakukan apabila luka sudah benar-benar sembuh, mungkin pada pasien dengan diabetes harus menunggu lebih sampai kondisi luka baik dan siap digunakan.
4. Kurangi adanya tekanan pada luka
Anda juga perlu mengurangi adanya tekanan pada daerah di sekitar luka. Sebagai contoh, hindari penggunaan celana ketat atau kain yang tebal. Adanya tekanan dan meningkatnya kelembaban di area luka bisa menghambat proses penyembuhan.
5. Jaga asupan nutrisi
Asupan nutrisi juga perlu dijaga, khususnya kebutuhan protein. Anda perlu tahu bahwa protein bisa membantu dalam proses perbaikan jaringan kulit. Selain protein, Anda perlu pula memperhatikan nutrisi lainnya, seperti mineral, vitamin, serat, ataupun lemak.
6. Perhatikan kondisi munculnya tanda-tanda infeksi
Tips selanjutnya, Anda perlu memperhatikan adanya gejala infeksi pada luka sunat. Gejala infeksi dapat diketahui ketika muncul pembengkakan, rasa hangat di sekitar luka, ataupun demam. Selain itu, infeksi juga dapat diketahui ketika luka terlihat berair, bernanah, serta muncul bau tidak sedap.
7. Konsultasi dengan dokter
Hal yang tak boleh terlewatkan adalah dengan melakukan konsultasi secara rutin kepada dokter. Hal ini penting untuk menghindari kejadian buruk yang tidak diinginkan.
Itulah tips penting yang harus diperhatikan para penderita diabetes. Semoga bermanfaat.