Tips Merawat Bayi Baru Lahir bagi Ibu Muda

Artikel Kesehatan Friday, 23 November 2018 14:05
Rate this item
(0 votes)
sunat123.com - Tips Merawat Bayi Baru Lahir bagi Ibu Muda sunat123.com - Tips Merawat Bayi Baru Lahir bagi Ibu Muda

Salah satu ketakutan terbesar dari seorang ibu yang baru saja melahirkan buah hatinya adalah masalah perawatan. Karena masih pertama kali dan kondisi tubuh belum sembuh sempurna, bunda akan meminta bantuan nenek atau orang yang ahli merawat bayi hingga akhirnya keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumah.

Setelah di rumah, bayi yang baru lahir tetap harus dirawat sendiri oleh bunda. Nah, karena ini baru yang pertama, rasa cemas pasti ada karena takut terjadi hal-hal yang berbahaya pada bayi. Untuk mengatasi hal ini bunda tidak perlu khawatir. Simak beberapa tips merawat bayi baru lahir di bawah ini dengan saksama.

1. Mata bayi

Bayi yang baru lahir biasanya belum bisa membuka matanya dengan sempurna selama beberapa hari. Saat mata bayi terus menutup biasanya akan ada kotoran yang menempel di pinggiran. Jangan menggunakan tangan untuk membersihkannya degan kasar. Coba gunakan kapas kecil yang sudah dicelup ke air bersih atau matang yang sudah di dinginkan terlebih dahulu, agar kotoran mudah menempel saat diambil.

2. Kulit kepala

Kulit kepala bayi sering sekali mengalami kotor akibat debu dan udara di sekitarnya yang kotor. Juga akibat keringat, lemak dan produk-produk perawatan bayi. Kerak di kulit kepala biasanya muncul dan harus dibersihkan dengan perlahan-lahan agar mengelupas dan tidak menyebabkan rasa sakit.

Cara terbaik untuk membersihkannya adalah dengan mengoleskan baby oil. Bunda bisa meminta ayah untuk mengusapkan minyak ini dan didiamkan selama 10-15 menit. Selanjutnya ayah bisa menggendong bayi dan bunda membersihkan kerak yang perlahan mengelupas. Kemudin bayi di mandikan dengan perlahan menggunakan shampo khusus bayi.

3. Tali pusar

Tali pusar dari bayi yang belum mengering dan lepas sangat rawan mengalami infeksi. Bunda harus bisa merawatnya dengan baik dengan sering membersihkannya setiap hari hingga akhirnya lepas. Jaga tali pusat agar tidak basah dan berbau. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu hingga tali pusar dari bayi lepas dan mengering. Cara merawatnya, apabila tali pusat terkena air saat memandikan atau saat bayi buang air kecil, gunakan kapas basah atau kain kasa basah untuk membersihkan kotoran yang ada. Lalu keringkan menggunakan kain kassa steril atau kain bersih, jangan di menggesek tali pusat saat mengeringkannya. Lalu tutup tali pusat menggunakan kassa steril. Ganti kasa minimal 2 kali sehari, kecuali tali pusat sering basah akibat air kencing bayi. Jangan menggunakan cairan antiseptic apapun dalam merawat tali pusat, kecuali bayi bunda lahir premature dan memang di haruskan merawat menggunakan cairan antiseptic.

4. Mulut

Karena sering mengisap puting payudara untuk mendapatkan ASI, mulut dari bayi sering terdapat sisa dari ASI yang mengering. Bersihkan mulut bayi dengan menggunakan kasa steril atau kain lembut yang bersih ,yang sebelumnya telah dicelup ke air hangat. Gosokkan dengan lembut dari pangkal lidah ke ujung lidah.

5. Hidung

Bayi yang baru lahir akan sering mengalami penumpukan cairan di sekitar rongga hidung. Penumpukan cairan ini bisa membuat bayi susah bernapas, apalagi kalau sudah mengering dan menyumbat rongga hidup. Bersihkan secara berkala rongga hidung bayi agar tidak ada kotoran yang menumpuk. Cara membersihkannya dengan menggunakan kassa steril atau kain lembut yang sudah di celupkan ke air hangat. Jangan menggosok hidung bayi terlalu keras. Dan apabila ada cairan atau lender, bunda dapat membersihkannya dengan nose cleaner.

6. Telinga

Membersihkan telinga cukup riskan dilakukan. Bunda harus melakukannya dengan hati-hati dan memilih cutton bud yang kecil. Pada cutton bud, bunda bisa meneteskan baby oil agar lebih basah dan bisa membuat kotoran mudah diangkat karena menempel sendirinya ke baby oil yang membasahi kapas. Ingat bunda, jangan terlalu dalam saat membersihkan telinga bayi ya!

7. Kemaluan

Meski kemaluan dari bayi masih kecil dan belum tumbuh dengan sempurna, gangguan bisa saja terjadi khususnya pada kemaluan anak laki-laki. Bunda atau ayah harus bisa mengetahui ada atau tidaknya gangguan pada kemaluan. Menurut dr. Wira Febrisandi dari Sunat123, deteksi dini bisa dilakukan dengan tiga langkah.

Pertama dengan menggunakan ultrasonografi, tes darah, dan pengamatan fisik secara langsung. Gangguan pada kemaluan bayi yang sering terjadi adalah epispadias, kemaluan agak bengkok, micro penis, dan yang paling umum terjadi adalah fimosis.

Kalau bayi mengalami fimosis, sunat harus dilakukan secepat mungkin. Kalau Anda berada di sekitar Jakarta, Sunat123 adalah pilihan yang tepat. Di sana ada berbagai layanan sunat khususnya pada bayi yang butuh penanganan khusus.

Nah, inilah beberapa cara merawat bayi yang bisa bunda dan ayah lakukan dengan baik. Semoga setelah mengetahui tips di atas, bunda dan ayah bisa merawat buah hati dengan baik sehingga pertumbuhannya bisa berjalan dengan lancar.

Artikel Kesehatan

Serba - Serbi