Praktik sunat untuk pria belakangan bukan lagi soal kepercayaan atau tradisi. Di luar negeri, tindakan sunat mulai dilakukan untuk alasan kesehatan seperti meminimalisasi risiko tertular HIV dan penyakit kelamin lainnya. Meskipun secara medis sunat bukan sesuatu yang wajib, sunat punya banyak manfaat termasuk pada kesehatan reproduksi pria.
Problem kesehatan pria cukup beragam, khususnya yang mencakup terkait alat reproduksi. Untuk itu, pengetahuan terkait hal-hal yang berkaitan erat dengan kesehatan alat reproduksi pria sangat penting. Dengan pengetahuan tersebut, Anda bisa melakukan pencegahan terhadap problem kesehatan yang bisa muncul pada alat reproduksi.
Mengetahui lebih dalam mengenai bagian serta fungsi dari alat reproduksi pria merupakan hal yang sangat penting. Apalagi, pengetahuan ini merupakan bagian dari pendidikan seksual kepada anak. Dengan begitu, anak bisa berupaya untuk menjaga kesehatan alat reproduksi miliknya
Bicara soal kesehatan reproduksi, banyak orang mengira hal tersebut adalah urusan wanita. Padahal, kesehatan reproduksi pria juga harus mendapat perhatian. Hal ini harus diperhatikan sejak kecil, terutama menyangkut hal-hal seperti berbagai gangguan, penyakit, dan infeksi. Berikut hal-hal yang harus Anda perhatikan soal kesehatan reproduksi pada kaum pria.
Sunat yang dalam bahasa kedokteran disebut dengan sirkumsisi, merupakan praktik yang lazim dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Sunat kerap dilakukan saat bayi ataupun remaja. Alasan utama masyarakat Indonesia melakukan sunat, bukan untuk menjaga kesehatan reproduksi remaja atau bayi, tapi untuk memenuhi salah satu aturan agama terutama agam Islam.